Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Saatnya Koperasi Gunakan Strategi Promosi Kekinian untuk Generasi Milenial

4 Mei 2019   22:22 Diperbarui: 4 Mei 2019   23:33 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkembangnya industri digital di Indonesia belakangan ini membuat berbagai sektor usaha mengalami perubahan. Salah satunya sektor usaha kecil menengah atau UKM yang kini menggunakan media digital sebagai cara memasarkan produknya. Secara perlahan-lahan digital kini menjadi pilihan untuk berinovasi mulai dari kantor pemerintah sampai usaha rumahan. 

Meningkatnya pengguna internet dan media sosial membuat generasi milenial aktif dengan gawai terutama ponsel pintar untuk mengakses informasi atau melakukan aktivitas lainnya. Hal ini seharusnya dijadikan peluang untuk instansi pemerintahan agar lebih dekat dengan generasi milenial dan membuat komunikasi lebih interaktif. 

Faktor inilah yang mendorong perlunya rebranding koperasi agar mudah dipahami dan diterima semua kalangan. Koperasi yang merupakan bentuk perekonomian yang memiliki banyak nilai luhur diantaranya tanggung jawab, gotong royong, demokrasi dan kejujuran kini kurang akrab bagi generasi muda. 

Padahal banyak koperasi jika dikelola dengan baik bisa memberikan profit bagi anggotanya bahkan mendorong anak muda bisa berkreasi dan berprestasi dengan memanfaatkan teknologi digital. Maka perlu adanya perubahan image agar koperasi bisa menjadi wadah bagi anak muda, perempuan dan masyarakat umum untuk mengembangkan potensi di berbagai bidang. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Dalam melakukan perubahan image koperasi menjadi lebih kekinian membutuhkan lima pilar yaitu identitas yang mencakup prinsip dan nilai dasar koperasi, modal, landasan hukum, partisipasi dan keberlanjutan. Hal ini diungkapkan Bapak Bagus Rahman Asdep Penyuluhan Koperasi saat Focus Group Discussion tanggal 24 April 2019 di Kantor Kementerian Koperasi. 

dokpri
dokpri
Melihat Indonesia kini berada di tahap revolusi industri 4.0 dan menuju bonus demografi tahun 2030 dimana komposisi penduduk usia produktif mencapai 70% , perlu memahami karakter berbagai generasi dari baby boomers sampai gen Z agar pesan komunikasi dapat diterima dengan baik.

 

dokpri
dokpri
Semangat untuk berinovasi juga dirasakan oleh Kopindo atau Koperasi Pemuda Indonesia yang ingin merubah image menjadi lebih dekat dengan anak muda. Menurut Ketua Umum Kopindo Pendi Yusuf Muchtar koperasi membutuhkan kemasan baru yang terkesan kekinian dan produk yang bisa mendukung anak milenial mendirikan usaha rintisan. 

dokpri
dokpri
Untuk melakukan perubahan image perlu dilakukan secara internal dan eksternal dengan mensosialisasikan penggunaan media digital kepada pengurus  dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk eksternal memperbanyak konten informasi tentang koperasi di media sosial atau website dan melakukan brand activation supaya menjadi trending topic di benak anak muda. 

Bagi saya ini sebuah semangat yang perlu didukung mengingat koperasi mempunyai nilai luhur yang sesuai kepribadian Indonesia harusnya didukung oleh generasi muda. Belum terlambat untuk memulai dengan konsep dan strategi yang informatif dan menarik bagi masyarakat. 

Menurut saya konten mengenai koperasi harus lebih diperbanyak dengan bahasa ringan namun informatif agar mudah dimengerti misalnya sejarah koperasi di Indonesia, struktur organisasi, cara menjadi anggota dan manfaat menjadi anggota. Perlu didesain dengan bahasa dan visual yang menarik agar menarik anak milenial terlibat dalam kepengurusan koperasi. 

dokpri
dokpri
Hal serupa juga disampaikan Abdalla Gifar Abisena sebagai Konten Kreator Dewan Film Kota Bandung yang mengatakan video saat ini menjadi media yang diminati di Indonesia. Maka koperasi perlu membuat cerita narasi dalam video dengan bahasa yang saat ini banyak dipakai generasi milenial supaya pesan mudah diterima. 

Selain itu dalam menggunakan media sosial perlu tujuan yang terintegrasi supaya pembaca atau netizen bisa mendapatkan informasi atau merasa terlibat dengan konten yang dibuat. Misalnya saat akan membuat konten di twitter gunakan hashtag yang sedang tren dan buat percakapan menggunakan hashtag tersebut supaya follower merasa akun twitter yang diikuti membuat konten menarik yang kekinian. 

Semoga kegiatan Focus Group Discussion yang melibatkan mahasiswa, dosen, pengurus koperasi, media, blogger dan Kementerian Koperasi bisa memberikan ide dan semangat untuk berinovasi dalam membuat strategi promosi. Harapannya bisa diterapkan dengan baik sehingga anak muda lebih akrab dengan koperasi serta semakin banyak yang menjadi anggota koperasi. 

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun