Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Money

Kopdar Bebas Berbagi: Dengan Manajemen Keuangan yang Tepat Bisa Merubah Passion Menjadi Bisnis

26 September 2015   09:21 Diperbarui: 26 September 2015   10:16 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang dilahirkan memiliki passion yang berbeda-beda. Ada yang memiliki passion di bidang musik, olahraga, kuliner, matematika dan lainnya. Passion tidak sekedar hobi atau minat yang dilakukan di waktu luang namun jika diasah dan dilatih terus menerus maka akan menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Namun tidak semua orang mengetahui passion dalam dirinya dan menjadikannya sebuah bisnis yang digeluti secara serius. Banyak juga yang menjadikan passion sebagai bisnis namun karena kurang terencana dengan baik dan pengelolaan keuangan teratur maka terhenti di tengah jalan.

Sebagai salah satu perusahaan asuransi Jiwa, FWD Life memiliki komitmen dalam mengedukasi masyarakat pentingnya manajemen keuangan dan bisnis bagi wirausahawan muda. Melihat banyaknya generasi muda yang produktif dan memiliki passion yang potensial, maka FWD pun memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mewujudkan passionnya menjadi bisnis profesional. Ribuan peserta pun mendaftar melalui fanpage FWD Life sampai akhir pertengahan September 2015. Tidak mudah memilih ribuan ide dari berbagai kota di Indonesia sampai akhirnya terpilih enam besar yang akan mempresentasikan idenya dan akan mendapat pelatihan manajemen keuangan dari perusahaan yang berpengalaman.

FWD Life bekerja sama dengan Dreamlab Indonesia untuk memilih enam proposal terbaik berdasarkan inovasi, originalitas dan kesinambungan. Enam finalis yang yang terpilih akan mempresentasikan proposal dan ide mereka di depan investor dan komunitas saat kopdar #BebasBerbagi berlangsung. Dan saat kopdar berlangsung tanggal 19 September 2015 di Kopitiam SCBD hanya lima finalis yang datang dan mempresentasikan proposal bisnisnya.

Masing –masing finalis memiliki proposal bisnis yang unik dan potensial untuk dijalankan antara lain : mobile aplikasi plua yang memberikan informasi peluang, manajemen penyanyi Star Wannabe yang memberikan pendampingan mental dan skill untuk penyanyi, Rumah MC agency yang menaungi MC pemula dan profesional, Rumah Kayu berupa bisnis tas, dompet dari kayu yang tidak ditebang, dan StarBooks berupa kedai kopi khas Lampung yang memberdayakan petani lokal dan mendonasikan keuntungannya untuk memberikan buku bagi anak-anak sekitar.

Masing-masing finalis mempresentasikan proposalnya selama sepuluh menit dan menjawab pertanyaan dari masing-masing juri. Yang menarik perhatian juri adalah mobile aplikasi Plua karena sekarang sedang tren mobile aplikasi di kota-kota besar di Indonesia dan perlu lebih spesifik informasi apa yang ingin disediakan bagi penggunanya. Sesi selanjutnya pemaparan singkat dari Dedy Dahlan pendiri Passionpreneur Academy mengatakan kalau selama ini banyak orang yang menganggap hobi sama dengan passion. Sedangkan passion ialah memiliki dorongan dari dalam diri yang tidak bisa ditolak dan lebih intens daripada hobi. Nah yang menjadi pertanyaan ialah apakah dari passion bisa menghasilkan uang?? Ternyata ada seorang yang bisa mendapatkan uang jutaan dollar dari youtube hanya dari video yang menampilkan ia bermain game setiap harinya.

Kini zamannya ialah ada yang kita sukai, kemudian kita beri makna dan buat sesuatu yang unik sehingga bisa menghasilkan uang. Namun bukan berarti dengan menjalankan bisnis dari passion menjadi bisnis tidak ada resikonya, hal yang harus dipersiapkan adalah nyali untuk keluar dari zona nyaman, deg-degan karena tidak memiliki pendapatan tetap, dan dijauhi keluarga. Agar bisa menjadi passion people modal utama yang dibutuhkan ialah nyali. Sebuah penjelasan singkat yang bisa membuka mata saya bahwa passion pun bisa menghasilkan uang yang lebih dari gaji karyawan. Karena dua tahun terakhir saya baru menyadari bahwa passion yang ingin saya tekuni ialah menjadi penulis salah satunya penulis kompasianer.

Saat Kopdar Bebas Berbagi, FWD juga mengajak pemenang tahun 2014 untuk berbagi pengalaman kepada komunitas yang hadir yaitu Yukka Harlada CEO Brodo Footwear, Leonora Adelia pendiri Travas Life dan bapak Indra Cahya Uno komisaris PT Seratoga Investama Sedaya serta bapak Paul Kartono Direktur dan Chief Financial Officer FWD Life. Masing-masing pemenang memiliki cerita unik mulai dari kegemaran Adel yang suka travelling dan diminta berbagi banyak orang untuk berbagi pengalaman. Lain halnya dengan Yukka yang awalnya kesulitan menemukan sepatu ukuran besar dengan harga terjangkau. Akhirnya ia memiliki konsep untuk berbisnis sepatu untuk kaki berukuran besar dengan harga yang terjangkau terutama bagi mahasiswa.

Sebagai bagian dari gerakan perubahan “Unstoppable Indonesia” FWD Life mendukung wirausahawan muda dengan memberikan pelatihan manajemen keuangan dalam mengembangkan bisnis berbasis passion atau passionpreneur. Pak Paul pun memberikan tips dalam mengatur keuangan bagi pebisnis pemula yaitu pisahkan keuangan pribadi dan perusahaan agar lebih profesional, kemudian tingkatkan skill agar memiliki nilai lebih dan ketahui resiko saat meminjam dana dari pihak lain. Saran lainnya yang diberikan pak Indra dan pak Dedy ialah memilih partner yang tepat karena bisnis yang bagus dilihat siapa yang menjalankan dan lingkungan yang mendukung. Passion tidak harus kesukaan tapi meliputi create, social dan enterprenial dibuktikan oleh Yukka yang bukan penyuka sepatu tapi ingin menciptakan bisnis yang berbeda.

Sesi yang ditunggu pun akhirnya tiba, yaitu penguman pemenang dari FWD Life Passionpreneur. Setelah melihat dan menilai proposal bisnis kelima finalis, maka yang terpilih sebagai pemenang yaitu juara pertama Alicia dengan bisnis Rumah MC, Anggia dengan mobile aplikasi Plua dan Rumah Kayu. Ketiga pemenang ini bisa membuktikan di usia yang masih muda bisa menghasilkan uang dari passion mereka dan bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Bagi saya sebuah program yang bagus bagi perusahaan besar untuk memberikan modal dan pelatihan bagi passionpreneur di Indonesia agar bisa menciptakan lapangan kerja baru. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan setiap tahun dan mendorong generasi muda menjadi passionpreneur yang berprestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun