Perkembangan zaman yang terjadi di dunia ini telah berkembang dengan cepat dan pesat, terutama di wilayah negara kita, yaitu Indonesia.              Negara Indonesia merupakan negara berkembang dengan sebutan negara agraris juga  angka kemiskinan yang tinggi, kurangnya mobilitas hidup, yang disebabkan adanya ketidaksinergisan antara parlemen, parpol, rakyat yang kurang pengawasan dan kurangnya penegakan hukum tanpa transpirasi hukum yang jelas. Dalam bidang politik Bangsa Indonsia, misalnya adanya ketidakseimbangan hukuman yang diberikan kepada terdakwa. Contohnya saja hukuman yang diberikan kepada Niwen, seorang PNS Batam yang ternyata terlibat dalam sindikat mafia (24-30 November 2014) Batam-Singapura-Malaysia, ia di curigai PPATK ( Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ) karena mempunyai lalu lintas rekening mencapai Rp.1,3 T. Awalnya Niwen sempat divonis bebas oleh Achmad Setyo Pudjoharsoyo dkk, akan tetapi dianulir oleh Artidjo Alkotsar dkk dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Peristiwa seperti ini sering mengakibatkan masyarakat tidak bisa menerima dengan keputusan hakim yang tidak adil.
        Dalam bidang ekonomi di Indonesia, banyak kebudayaan tradisional yang perlahan-lahan hilang atau punah, dikarenakan kalah dari alat-alat teknologi yang semakin canggih yang bisa menggantikan tenaga manusia menjadi mesin. Banyak masyarakat yang meninggalkan pekerjaan mereka, ada yang di PHK ataupun mengundurkan diri. Adapun sebagian masyarakat yang sudah menyerah mencari pekerjaan dan memilih untuk bermalas-malasan daripada mencari pekerjaan kembali. Namun ada juga sebagian masyarakat yang haus akan pekerjaan dan tidak mudah menyerah untuk mencari pekerjaan kembali. Masyarakat yang memiliki semangat dalam bekerja akan terus berlomba-lomba dalam mencari pekerjaan, mulai dari membuka peluang usaha, berjualan di toko, bahkan menjadi pedagang kaki lima. Ada juga yang hingga sukses dalam menekuni usahanya. Misalnya dengan membuat kerajinan, dengan membuat kerajinan apabila hanya ada satu atau dua orang saja tidak cukup untuk meniptakan hasil yang maksimal. Keadaan ini akan menguntungkan bagi pengangguran-pengangguran, mereka bisa mencalonkan diri untuk ikut bergabung dalam mengembangkan usaha tersebut. Jika hal ini sering terjadi dan terus berkembang di Indonesia maka jumlah angka pengangguran akan berkurang.
        Adat istiadat atau kebiasaan yang dilakukan masyarakat pun terus berkembang sesuai dengan majunya zaman. Contohnya pada pergaulan anak sekolah, kebanyakan dari mereka lebih suka bergaya sesuai dengan budaya orang barat daripada menggunakan budaya di Indonesia, dalam berbahasa misalnya, banyak dari masyarakat yang kurang dalam menggunakan bahasa daerahnya, bahkan perlahan lahan semakin hilang mereka lebih suka menggunakan Bahasa Indonsia untuk berkomunikasi dalam sehari-hari atau  mencampuri dengan bahasa asing.
        Dengan demikian maka  kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memilah mana yang harus dibudayakan dan mana yang harus ditinggalkan, agar kebudayaan Bangsa Indonesia tidak hilang begitu saja.
                                       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H