Mohon tunggu...
Rahma Danisa Eka Safitri
Rahma Danisa Eka Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asia Tenggara Pasca 1970-an: Membaca Ulang Demokrasi di Era Kontemporer

21 Desember 2024   23:35 Diperbarui: 21 Desember 2024   23:33 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesimpulannya, Asia Tenggara mengalami dinamika demokratisasi dengan transisi dari rezim otoriter ke demokrasi di beberapa negara, seperti Filipina dan Indonesia, meski tantangan seperti intervensi militer di Thailand dan Myanmar masih ada. Pertumbuhan ekonomi pesat, meskipun terganggu oleh krisis 1997 justru mendorong reformasi di beberapa negara. Globalisasi dan modernisasi juga memperkuat partisipasi politik lewat media digital, namun juga menimbulkan polarisasi dan disinformasi.

Referensi:
Acharya, A. (1999). Southeast Asia’s Democratic Moment. Asian Survey, 39(3), 418–432. https://doi.org/10.2307/3021206
Girling, J. (1988). Development and Democracy in Southeast Asia. The Pacific Review, 1(4), 332-340.
Kingsbury, D. (2016). Politics in Contemporary Southeast Asia: Authority, Democracy and Political Change. Routledge.
Noviati, C. E. (2013). Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. Jurnal Konstitusi, 10(2), 333-354.
Putra, F., & Aminuddin, M. F. (2020). Democracy and Social Policy in Southeast Asia: A Comparative Process Tracing Analysis. Jurnal Politik, 5(2), 3.
Yeates, N. (2007). Globalization and Social Policy. Social Policy, 628-653.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun