Dalam isu lingkungan, suatu proyek apalagi yang berskala besar, masalahnya bukan soal ada atau tidaknya dampak negatif ke lingkungan. Saya jawab dengan tegas sudah pasti ada dampak negatifnya, saya justru tidak setuju manaka ada kajian amdal yang menyatakan bahwa suatu proyek tidak memiliki dampak negatif apapun ke lingkungan. Dampak negatifnya pasti ada, tinggal sekarang adalah menimbang dampak negatif vs dampak positif, kalau dampak positifnya lebih besar, “ go project”. Setelah itu minimalisir serendah mungkin dampak negatif yang timbul. Itu saja !.
Kembali lagi ke soal reklamasi, apabila memang grand design reklamasi adalah satu-satunya solusi untuk menyelamatkan tenggelamnya Jakarta, mengingat saat ini kontur wilayah Jakarta secara umum memang sudah ada dibawah permukaan air laut, maka tentu kebijakan ini patut didukung. Satu hal yang pasti selama masih ada pembangunan maka selama itu pula terjadi kerusakan lingkungan. Apabila kita menginginkan zero impact ke lingkungan, maka seluruh pembangunan harus dihentikan pula. Motif ekonomi, termasuk didalamnya pembangunan beserta segala konsekwensinya memang akan selalu bertolak belakang dengan isu lingkungan. Lebih tepatnya lagi, selama manusia masih ada maka kerusakan lingkungan tidak bisa dihindari, hanya bisa diminimalisir dampak negatifnya dan diperlambat proses kerusakannya.
Jadi hal ini harus dilihat secara jernih, apabila itu suatu keharusan, why not ?Lanjutkan !. Lagi-lagi yang terpenting adalah minimalisir segala resiko dampak negatifnya dan yang terlebih penting lagi adalah bagi warga yang terkena dampaknya, pemerintah harus hadir memberikan solusi untuk masalah tempat tinggal baru yang layak, mata pencaharian alternatif serta terpenuhinya hak-hak dasar yang layak. Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam kegiatan reklamasi adalah seluruh kegiatan pengelolaan di wilayah pesisir dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan, melibatkan seluruh stakeholder dan lintas disiplin ilmu.
Demikian “takaran”, terhadap beberapa kebijakan dan program baru, penantang petahana di Pilgub DKI 2017. Semoga bermanfaat.
