Pemalang - "Sudahkah kamu mendapat hikmah dari puasamu?" pertanyaan sederhana ini yang selalu membayangi sanubari dan perasaanku.
Dulu waktu sekolah dasar, guru agama menerangkan bahwa salah satu hikmah puasa adalah mampu memahami penderita kaum kurang beruntung atau dhuafa.Â
Diterangkan salah satu hikmah puasa kita mampu merasakan betapa berat penderita kaum kurang beruntung ini. Lapar, kekurangan makanan dan semua hal yang berhubungan dengan makanan? Sudah merasakan.
Sudah, puasa memang berat harus menahan lapar dan dahaga, seperti beratnya kaum kurang beruntung dalam menjalani kehidupan sehari harinya.
Tapi, jelang sore menuju magrib kondisi ini akan berbalik 180 derajat. Kaum kurang mampu pastinya tidak akan mengalami hal ini, tidak ada ya tidak ada sepanjang hari, tapi aku?
Istri mulai bersiap masak setelah sholat dhuhur berlalu. Beberapa persiapan berbuka puasa dia siapkan, nasi, lauk (walaupun seadanya), minuman dan kadang buah. Alhamdulillah kami masih beruntung dapat menyediakan menu berbuka.
Kadang dalam berbukapun, aku ada Adakan. Biasanya tidak pernah beli kelapa muda ya kadang beli. Jarang beli es buah segar ya lebih sering belinya.
Itulah hikmah puasa yang harus aku rasanya. Bagaimana rasa susahnya orang kurang beruntung dapat aku rasakan tapi ada masanya aku harus berbalas dendam dengan makanan yang ada di meja makan saat berbuka puasa.
Apakah ini yang disebut hikmah puasa?
Pemalang - 20 Mei 2018
Samping Musholla At-Taqwa