Pemalang - Satuan Penerangan Komando Distrik Militer (Kodim) di era milenium ini mempunyai fungsi, tugas dan tanggung jawab yang sangat strategis. Saat ini satuan Penerangan disamping memberikan informasi berupa berita secara internal juga harus mampu mengampu informasi eksternal diluar institusi TNI terutama TNI AD.
Dewasa ini hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah saling terkoneksi, ruang dan waktu sudah tidak ada sekat. Jutaan informasi mengalir setiap menitnya tanpa dapat dibendung, tanpa dapat di dikte dan tanpa dapat dimonopoli.
Kebebasan informasi ini merupakan buah teknologi digital yang semakin maju. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet.
Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang.
Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna Internet.
Sehingga menunjukkan betapa cepatnya informasi yang diterima oleh masyarakat tanpa hambatan ruang dan waktu.
Dengan pengguna internet yang sangat besar tersebut, tentunya perlu pengelolaan informasi yang  baik, berita bohong (Hoax), provokasi, menghasut dan memecah belah yang  diunggah  didunia maya, ternyata sangat mempunyai implikasi di dunia nyata,  perlu mendapat penanganan yang baik, benar, tepat, akurat dan terukur.
Bagaimaa mengelola pemberitaan yang baik, Benar, cepat, tepat, akurat dan terukur merupakan permasalahan yang harus di pecahan dan ditangani oleh satuan Penerangan Kodim.
Berita maupun informasi bohong pun dapat pula masuk kedalam kesatuan Kodim apabila tidak ada pengelolaan informasi yang baik, benar, akurat dan terpercaya dari kesatuan Penerangan.
Berita atau informasi dari dunia maya, ataupun interaksi warganet didunia maya sejatinya juga menyebabkan adanya implikasi yang nyata bagi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Berita didunia Maya pun dapat menjadi. Pemicu retaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Berita provokasi yang di bumbu dengan berita Hoax yang bombastic mampu menyulut emosi warga masyarakat secara nyata.
Bagaimana peran serta satuan Penerangan di perlukan untuk mendukung terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai salah satu tugas dari angkatan darat.
Peran Satuan Penerangan Kodim
Satuan Penerangan Kodim yang didukung oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat strategis dalam menjalankan perannya sebagai satuan Penerangan. Â Peran ini tentunya mendukung peran angkatan darat sebagai prajurit TNI dalam menjaga persatuan kesatuan bangsa.
Sebagai mana diketahui, sebagai bagian dari TNI, tugas pokok TNI AD adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Seperti termaktub dalam Dalam PPPA TNI AD TA 2012 sesuai Peraturan Kasad Nomor Perkasad/125/XII/2011 tanggal 21 Desember 2011 mengenai tugas tugas prajurit Angkatan Darat. Salah satu tugasnya adalah  Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan Matra Darat.:
Menyiapkan dan memelihara kemampuan operasional TNI AD yang profesional dengan cara meningkatkan  kemantapan satuan, menata organisasi dan mengembangkan gelar satuan untuk menangkal segala bentuk ancaman.
Dari tugas diatas, yang perlu digariskan bawahi adalah menangkal segala bentuk ancaman. Karena ancaman saat ini tidak hanya ancaman fisik saja melainkan ancaman informasi, teknologi, psikologis, ekonomi, sosial, budaya pun merupakan ancaman yang nyata.
Seperti yang dikemukakan didepan bahwa saat ini ada ancaman keretakan persatuan dan kesatuan yang disebabkan permasalahan di dunia Maya yang berimplikasi terhadap kehidupan nyata yang merupakan ancaman yang serius. Banyak permasalahan di dunia maya selain berita bohong (hoax), provokasi, menghasut sudah mengalami komplikasi permasalahan yang  kompleks karena sudah tercampur baru dengan permasalahan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan secara geopolitical.
Peran satuan Penerangan selain menjalankan tugas, wewenang dan kewajiban dalam memberi pesan, Informasi dan berita secara internal ke dalam Kodim beserta jajarannya, juga harus mampu berperan  aktif secara eksternal, yaitu memberikan informasi yang tepat, cepat, akurat, dan berimbang kepada masyarakat  sesuai dengan perkembangan jaman.
Secara internal, tentunya satuan Penerangan haruslah mampu memberi informasi dan berita yang benar kepada anggota Kodim berserta jajarannya. Pesan maupun perintah atasan harus diterima dengan baik, benar dan cepat oleh para anggota melalui kesatuan penerangan. Informasi secara internal ini  dapat dikelola melalui media cetak, elektronik maupun online. Disamping itu pemanfaatan Kanal-kanal informasi melalui grup grup WhatsApp, massager, FB, Twitter, telegram maupun media lainnya satuan penerangan Kodim harus mampu untuk menanganinya.
Di Kanal kanal informasi inilah seyogyanya staff satuan Penerangan Kodim harus menjadi bagian dari admin. Satuan Penerangan harus selektif dalan memasukkan anggota grup dan bertanggung jawab pula dalam pengelolaan informasinya.
Apabila ada informasi yang secara fakta  merupakan berita bohong (Hoax) , maka satuan Penerangan harus mampu memberi bantahan dengan menyajikan informasi yang benar dan terpercaya.
Oleh karena itu staff satuan Penerangan harus selangkah lebih maju dibidang informasi dibandingkan dengan anggota lainnya.
Peran serta satuan penerangan secara eksternal juga harus mampu menjadikan citra positif TNI AD.
Hal ini, seperti yang dikemukakan oleh mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo, bahwa bahwa insan penerangan merupakan garda terdepan yang senantiasa bertempur dalam kondisi kekinian untuk dapat menyampaikan informasi secara komunikatif kepada masyarakat, media dan kantor berita serta unsur komando di dalam internal organisasi TNI sendiri. Keberhasilan komunikasi insan penerangan TNI secara langsung dinilai dari tingginya kepercayaan masyarakat dan pengaruh yang luas terhadap organisasi TNI atas kecepatan informasi dan pemberitaan aktual yang disampaikan.Â
Dalam era perang informasi yang berkembang untuk merebut opini publik, insan penerangan merupakan prajurit-prajurit terdepan yang senantiasa mempublikasikan kegiatan TNI yang secara otomatis juga menjadi laporan kinerja organisasi kepada masyarakat maupun pemerintah RI.
Dalam rangka menjaga citra positif TNI saat ini, insan penerangan harus cerdas dan memiliki akses langsung kepada setiap elemen organisasi. Akses bagi personel penerangan digunakan untuk memastikan kebenaran dan kecepatan informasi yang dikomunikasikan melalui media. Karena keterlambatan dalam memberitakan informasi yang benar seringkali mengakibatkan kerugian bagi organisasi disebabkan oleh opini publik cenderung terbentuk terlebih dahulu sesuai perspektif pemberitaan kantor berita ataupun instansi yang dapat berkomunikasi lebih cepat
 Oleh karena itu, Panglima TNI menegaskan pentingnya manajemen media untuk melindungi pimpinan organisasi dan satuannya melalui fungsi penerangan yang handal terpercaya. Satuan penerangan dapat dioptimalkan sebagai lapisan terdepan untuk melindungi dan menjaga citra positif organisasi dengan jalan memilih personel penerangan yang mumpuni dan mahir di bidangnya.
Panglima TNI menekankan  bahwa informasi dan analisa berita dari insan penerangan merupakan produk yang sangat strategis bagi setiap unsur pimpinan TNI di setiap level. Demikian pula tugas satuan penerangan dalam manajemen media adalah kegiatan yang strategis. Hal ini terkait dengan informasi yang diberikan kepada media mesti terukur untuk mencapai tujuan dan sasaran pada saat berita dipublikasikan.Â
Profesionalisme wartawan dalam mempublikasikan berita yang aktual harus didukung oleh insan penerangan TNI dengan memberikan informasi yang benar.Â
Di era informasi yang transparan saat ini, hindari pembohongan publik. Â Untuk mendapatkan informasi yang benar, personel penerangan harus mendatangi langsung TKP guna melihat kondisi obyek berita atau mendapatkan infomasi secara langsung dari satuan terkait.
Pada saat melaksanakan konferensi pers dengan semua media, perlu didokumentasikan sebagai pertanggungjawaban apabila terjadi pemutarbalikan berita di kemudian hari. Â Selanjutnya setelah press release, insan penerangan wajib memonitor dan menganalisa berita yang dipublikasikan oleh media sebagai bahan laporan lanjutan kepada unsur pimpinan.
Monitoring berita yang beredar di media massa baik televisi, cetak, elektronik dan online dapat dipantau melalui Intelegencia Management Media (IMM), dimana obyek, personal yang terlibat, keterkaitan antar obyek dan personal, waktu dan letak geografisnya mampu terbaca dengan baik.
Analisa melalui IMM ini dapat memberi gambaran yang menyeluruh mengenai suatu permasalahan yang ada, personal yang terlibat, Â partisipasi masyarakat yang pro maupun kontra terhadap suatu issue yang berkembang.
Disinilah  peran satuan penerangan harus mampu menyajikan data yang cepat, akurat, kredibel untuk diserahkan ke atasan sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan suatu permasalahan.
Demikian, peran serta satuan penerangan mendukung TNI-AD dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. (Red.HP/admin)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H