Mohon tunggu...
SARWENDAH PUSPITANINGTYAS
SARWENDAH PUSPITANINGTYAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Bisnis Indonesia di Bangladesh: Indonesia Fair

31 Maret 2023   22:20 Diperbarui: 2 April 2023   14:18 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu dampak globalisasi adalah perubahan peran dan hubungan antara bisnis, pemerintah, serta lembaga non-pemerintah. Hal ini sangat berdampak pada perkembangan bisnis secara internasional karena jalannya bisnis dipantau oleh banyak pemangku kepentingan. Perkembangan ini menuntut perusahaan multinasional untuk menjadi aktor diplomasi yang secara langsung bersinggungan dengan pemerintah maupun orgnasisasi non-pemerintah di negara tujuan. 

Diplomasi bisnis dapat didefinisikan sebagai kegiatan representasi dan komunikasi yang digunakan oleh pelaku bisnis internasional dengan perwakilan pemerintah negara tujuan dan perwakilan non pemerintah untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang positif dengan mempertahankan legitimasi dan lisensi untuk beroperasi. Diplomasi bisnis mempunyai kemiripan dengan bisnis ekonomi yang memiliki fokus yang lebih general dan lebih memperhatikan kebijakan ekonomi dan perjanjian perdagangan. 

Menyikapi dinamika perubahan internasional, Indonesia perlu untuk memetakan potensi mitra non-tradisionalnya. Di era globalisasi seperti saat ini, jarak geografis bukanlah aspek penghalang hubungan diplomatis dan ekonomi antar negara. Perkembangan teknologi dapat mendorong perkembangan hubungan ekonomi antar negara, sehingga diplomasi bisnis  harus dioptimalkan dalam memperluas kerjasama ekonomi. Indonesia harus merumuskan strategi dalam melaksanakan diplomasi bisnis ini mengingat salah satu prioritas kebijakan luar negeri Indonesia adalah meningkatkan diplomasi ekonomi sebagai kepentingan nasional.

Indonesia dan Bangladesh merupakan dua negara berkembang yang mempunyai kesamaan pandangan mengenai berbagai isu regional dan internasional. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Bangladesh sudah terbentuk sejak tahun 1992. Kedua negara juga terlibat dalam berbagai organisasi internasional yang sama seperti PBB, KAA, ASEAN Regional Forum, serta masih banyak forum-forum lain yang diikuti. Terdapat berbagai jenis hubungan bilateral antar kedua negara seperti dalam bidang politik, ekonomi, dan perdagangan.

Bangladesh merupakan salah satu mitra dagang Indonesia di Asia Selatan yang memberi surplus signifikan kepada Indonesia. Bagi Indonesia, Bangladesh merupakan pasar industri yang strategis dan merupakan tempat ekspor tujuan Indonesia. 

Indonesia mengirimkan kelapa sawit, gerbong kereta, bus, serta produk unggulan lainnya. Peluang peningkatan kerjasama ekonomi ke Bangladesh dipicu oleh kondisi penduduk negara tersebut, dimana tujuh persen rakyatnya merupakan kalangan menengah ke atas. Presentase tersebut diperkirakan akan mencapai 20% pada tahun 2025. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menjadikan Bangladesh sebagai mitra utama.

Pembahasan

Pada jarak waktu 2017 – 2021 terjadi peningkatan kerjasama bilateral anatara Indonesia dan Bangladesh. Salah satu cara yang digunakan Indonesia untuk mengembangkan kerjasama bisnis dan ekonomi dengan Bangladesh adalah melalui Indonesia Fair yang diselenggarakan pada tahun 2018. Indonesia Fair merupakan salah satu alat untuk mendapatkan keuntungan ekonomi melalui diplomasi bisnis dan ekonomi. Indonesia Fair merupakan kegiatan promosi yang menggabungkan promosi budaya dan pariwisata, serta yang utama adalah misi dagang. 

Acara ini digelar di Dhaka, Bangladesh pada tahun 2018 dan 2019 selama tiga hari. Tujuan dari Indonesia Forum 2018 adalah untuk penguatan kerjasama antar kedua negara.  Pameran ini dimeriahkan dengan adanya kegiatan Forum dan Temu Bisnis serta promosi budaya dan pariwisata. Hal yang mempunyai hasil signifikan pada acara ini adalah kegiatan Forum dan Temu Bisnis.  Pada Indonesia Fair 2018, Terdapat 93 perusahaan besar dari berbagai sektor bisnis yang mengikuti kegiatan ini. 

Hasil dari Forum dan Temu bisnis pada tahun 2018 ini adalah adanya potensi kerjasama bisnis mencapai 297 juta US Dolar. Akan adanya potensi kerjasama tersebut, Indonesia kembali mengadakan Indonesia Fair pada tahun 2019. Terdapat lebih dari 75 UKM dan pelaku bisnis yang hadir dan terdapat lebih dari 10.000 pengunjung. Selain itu, Kementerian Perdagangan mengundang tujuh BUMN Indonesia yang memiliki potensi kerja sama besar dengan Bangladesh. 

Pada Indonesia Fair 2019, kegiatan Forum dan Temu Bisnis mempunyai fokus terhadap perdagangan dan outbond investasi Indonesia. Hasil dari Forum dan Temu Bisnis tahun 2019 adalah UKM Indonesia berhasil bertransaksi dan memiliki potensi transaksi sebesar 185 US Dolar atau setara dengan Rp 2,6 triliyun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun