Mohon tunggu...
sartiman setiawan
sartiman setiawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SIT Harapan Umat Karawang

senang menulis dan mencoba hal yang baru dan menantang. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk semua orang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahagia Menjadi Guru Al-Qur'an

19 Oktober 2024   16:45 Diperbarui: 19 Oktober 2024   17:45 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=

Bahagia Menjadi Guru Al-Quran: Sebuah Amanah mulia

oleh: Sartiman Setiawan, S.Th.I 

(staf pengajar di SDIT Harapan Ummah Karawang)

Menjadi seorang guru Al-Qur'an bukan hanya profesi, tetapi sebuah panggilan jiwa yang penuh makna dan kebahagiaan. Dalam Islam, Al-Qur’an adalah pedoman hidup yang harus dibaca, dipahami, dan diamalkan. Oleh karena itu, peran guru Al-Qur'an sangat penting dalam menanamkan pemahaman dan kecintaan terhadap Al-Qur'an sejak dini kepada generasi umat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menjadi guru Al-Qur’an adalah kebahagiaan tersendiri.

1. Amanah Mulia dari Allah

Mengajarkan Al-Qur'an adalah salah satu bentuk ibadah. Seorang guru Al-Qur'an membawa amanah besar dari Allah untuk menyampaikan kalam-Nya kepada umat manusia. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang menyampaikan kebaikan dan pengetahuan agama. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari). Hal ini menjadi motivasi dan sumber kebahagiaan bagi guru Al-Qur’an karena mereka berperan dalam menyebarkan cahaya Islam.

2. Membentuk Generasi Qur'ani

Salah satu kebahagiaan terbesar bagi seorang guru Al-Qur'an adalah melihat murid-muridnya berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur'an. Setiap kali mereka melihat murid mampu membaca Al-Qur'an dengan baik, memahami isinya, dan menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, itu adalah pencapaian luar biasa. Dengan mendidik generasi yang cinta Al-Qur'an, guru Al-Qur’an berkontribusi langsung pada pembentukan masyarakat yang berakhlak mulia dan taat kepada Allah.

3. Memperoleh Pahala Jariyah

Pahala mengajarkan Al-Qur’an tidak akan putus meskipun guru tersebut telah tiada. Setiap kali murid membaca atau mengajarkan kembali Al-Qur’an kepada orang lain, guru yang pertama kali mengajarkan juga akan mendapatkan pahala yang terus mengalir. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ, “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim).

4. Meningkatkan Kualitas Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun