Mohon tunggu...
sartika siregar
sartika siregar Mohon Tunggu... Jurnalis dan Penggiat sosial -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cita-cita dan Harapan dengan Keterbatasan di Padang Lawas Utara

19 Agustus 2017   11:39 Diperbarui: 19 Agustus 2017   13:29 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah eloknya tempat menimba ilmu dan dengan semangat yang menggebu - gebu para anak anak di Padang Lawas Utara tidak memperdulikan keterbatasan pasilitas seperti yang dimiliki sekolah sekolah di kota besar. Anak - anak ini hanya berkeyakinan sebagai anak bangsa untuk menggapai cita - cita setinggi mungkin.

Berikut anak-anak harapan bangsa di Padang Lawas Utara dalam menempuh pendidikan dengan fasilitas apa adanya:

1. SD Sappuran Padang Bolak

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Ruang sekolah disekolah ini begitu sempit dan sesak,sekolah yang berlantai tanah ini bukan penghalang bagi siswa - siswi untuk belajar,meskipun buku dan sepatu akan basah ketika turun hujan. salah seorang siswa kelas VI mengutarakan sangat menginginkan sekolah yang layak seperti sekolah yang lain. hmmmm bgitu miris mendengar keinginan anak harapan bangsa ini.

2. Sekolah Ibtidaiyah di Padang Bolak Tenggara

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sekolah yang dibawah asuhan Kementerian Agama ini,begitu jauh dari kata layak ,berlantai tanah,dinding bolong. dan dengan semangat yang yang tanpa batas anak - anak ini tiada memperdulikan layak dan tidak layak,dibenak mereka cita - cita untuk membangun negeri dan rasa cinta terhadap negeri adalah prioritas.

Tanggung Jawab Siapakah keinginan anak anak ini?

Pada dasarnya pendidikan adalah hak mutlak seorang anak dimana anak  memiliki hak penuh untuk mengeyam pendidikan demi kelangsungan hidupnya  di masa depan. Saatnya bergandeng tangan bersama tanpa menyalahkan siapa - siapa,perlu kesadaran sesama satu bangsa ,perlu saling tolong menolong dalam kemajemukan. Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun