Dari uraian di atas menujukkan bahwa setiap anak. masing-masing memiliki bahasa kasih yang berbeda.
Walau sebenarnya semua orang memiliki lima bahasa kasih.
Akan tetapi ada bahasa kasih yang sifatnya dominan pada setiap orang begitu pun pada anak.
Karena ke tidak pahaman kita sebagai orang tua. Terhadap bahasa kasih anak.
Alih-alih kita sering meresponnya dengan sikap cuek saat anak butuh pujian kita.
menunda-nunda saat anak butuh pelayanan kita. mencoba menghindar saat anak merangkul kita.
Pada hal semua itu adalah bahasa kasih mereka.
Yang seharunya,
ketika mereka butuh pujian kita meresponnya dengan pujian.
Saat anak butuh pelayanan dari kita. Maka kita sebagai orang tua melayaninnya dengan sepenuh hati.
Ketika anak butuh sentuhan kasih berupa sentuhan fisik. maka, kita respon balik.
Misal, saat anak masih usia bayi, usia TK dan SD butuh kita peluk. ketika anak sudah beranjak remaja dan dewasa cukup kita tepuk pundaknya dan kita belai rambutnya.
Jika ini kita lakukan, maka Anak akan merasa aman dan nyaman.
 Karena berbanding lurus dengan isi baterai kasih sayangnya.
Sedang sebaliknya, jika isi baterai kasih sayang itu kosong maka anak akan merasa tidak aman dan tidak nyaman.