Mohon tunggu...
Sartika Rury
Sartika Rury Mohon Tunggu... Tutor - Ibu Rumah Tangga

Organisasi dan kegiatan sosial

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anak Mondok Ibu Harus Tenang

27 Desember 2022   09:39 Diperbarui: 27 Desember 2022   09:46 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Anak Mondok Ibu Harus Tenang*

Yoo...cung...siapa yang pernah merasakan perasaan nano-nano alias sedih, khawatir, bahagia, dll. pas awal-awal mau melepaskan Anak Sekolah di Pondok Pesantren
Cung...

Perasaan seorang ibu saat anaknya mau mondok rasanya campur aduk itu yang pernah saya rasakan
ditambah ada banyak informasi yang menggambarkan sebagian kondisi pondok tak senyaman yang dibayangkan. Tambah deh seketika kepikiran Anak...

Ternyata oh ternyata...
Rasa sedih, khawatir yang dirasakan seorang ibu itu hal yang wajar kalau menurut:
*Dokter Aisah Dahlan* dalam bukunya yang berjudul maukah jadi orang tua bahagia.
_"setiap manusia baik itu Anak dan Orang Dewasa semua memiliki emosi yang bervariasi kadang sedih, takut, bahkan apati, terkadang semangat dan damai semua itu terletal di otak kita"_
.
Rasa sedih saat anak mulai melangkah melanjutkan cita-citanya dan mengharuskan dia keluar dari rumah dalam waktu yang panjang pasti dirasakan oleh semua Ibu..
Benar nggak?
.
Ternyata bukan kita aja lho yang pernah merasakan perasaan sedih.
Nabi Yakub as. Juga pernah merasakan rasa sedih  kehilangan anaknya yakni Nabi Yusuf as.
Bahkan dari beberapa literasi butanya Nabi Yakub pun berasal dari menangis yang terus menerus akibat kehilangan Nabi Yusuf as.
.
Dan ke dua kalinya Nabi Yakub pun merasakan rasa khawatir saat anaknya bernama Bunyamin akan di bawa kakak-kakaknya keluar rumah
.
Dan itu hal yang wajar dirasakan oleh Nabi Yakub karena dia juga manusia seperti kita.

 karena dalam Otak kita memang memiliki emosi yang bervariasi, tinggal kita mencontoh keteladanan Nabi Yakub menyerahkan perasaan sedih, cemas dan kepayahannya  semua dicurahkan kepada Allah Swt.  

Kisah ini diabadikan dalam Surat Yusuf ayat 64:

" Dia (Yakub berkata), "bagaimana aku akan mempercayakan (Bunyamin)  kepadamu, seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?
*maka Allah adalah penjaga yang terbaik dan dia maha penyayang diantara para penyayang*"
.
Ayat ini obat buat kita yang  sedang menyekolahkan anak-anaknya ke Pondok Pesantren
.
Tugas kita berdo'a dan menanamkan rasa yakin kepada Allah penuh maksimal. yakin bahwa yang menjaga dan melindungi anak kita adalah Allah swt. Karena Allah penjaga terbaik dan Allah maha  penyayang
.
Bismillah...move on yakin Allah yang menjaga
.
Selamat buat Ibu-ibu hebat yang ikhlas menyekolahkan Anaknya ke Pondok Pesantren
.
InsyaAllah akan menjadi Investasi  amal sholeh  di akhirat untuk kita kelak
_Al-Khansa_
Ruang Muslimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun