Mohon tunggu...
Sartika Rury
Sartika Rury Mohon Tunggu... Tutor - Ibu Rumah Tangga

Organisasi dan kegiatan sosial

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sukses dari Kesederhanaan

5 Juni 2022   10:28 Diperbarui: 5 Juni 2022   10:47 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertahap mulai kembali menjalankan rutinitas rutin antar jemput anak sekolah.

Pada saat  hendak mengantar anak sekolah kebetulan melintasi pangkalan baso Pak Temon. dan terlihat pangkalan baso itu buka,
Seperti orang yang ngidam..langsung deh mampir dan beli baso. Hehe..

Di sela-sela menikmati makan baso, saya sempat berbincang tipis dengan Pak Temon. Dia menceritakan awal merintis usahanya bersama keluarganya, yang berasal dari jawa. untuk membuka usaha baso di Serang-Banten.


"Kalau jualan hasilnya jangan lupa di tabung sama sedekah. Kalau saya di tabungnya ke sawah dan tanah di kampung." Ucap Pak Temon.

"Pak Temon yang  sederhana. penampilanya memiliki ciri khas selalu pakai peci lepek dan kemeja batik yang warnanya agak kusam. Ramah dan rendah hati. Diusia yang berkepala 6 masih semangat jualan baso."
gumamku dalam hati.

Pak Temon pun bertutur, bahwa selama pandemi beliau tetap jualan baso cuma memang waktunya dibatasi karena pandemi. Dan luar biasanya selama pandemi beliau buka cabang baso, tempatnya lebih nyaman dan rapih. Sedang tempat baso yang lama sesekali saja dibuka karena terkendala pegawai.

"Sekarang sudah tidak ngontrak lagi bu..sudah punya sendiri. Ruko yang dipinggir jalan arah Bangdes dan bersampingan dengan Perumahan  Puri Cendana sudah milik pribadi. Saya jual tanah di Kampung untuk beli ruko itu. Soalnya kalau kredit hitungannya mahal." seru Pak Temon.

Tak terasa baso yang saya santap akhirnya habis juga... tak terasa juga asik ngobrol sama Pak Temon.

Saat saya hendak bayar baso, spontan saya tanya ulang "Pak pasti harga Rukonya mahal ya." Lumayan bu "Rp. 1. 180.000.000.,"


Saya agak tercengang saat Pak Temon bilang bahwa dia membeli tunai dengan harga Rp. 1.180.000.000., "Masyaallah tabarakallah..."seruku.

Ada banyak pelajaran yang diperoleh dari obrolan singkat ku dengan Pak Temon.
Pertama, terkadang kita menilai seseorang hanya penampilan luar saja dan menyimpulkan pakaian yang necis, gagah, bermobil dipandang lebih mampu secara ekonomi.
Sedang yang penampilan apa adanya bahkan cumpang camping cenderung kita menatap sebelah mata. Pada hal tidak demikian adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun