Mohon tunggu...
sarmini Dr
sarmini Dr Mohon Tunggu... Dosen - Terus belajar dan tebar manfaat

Seorang yang akan terus belajar dan tebar manfaat

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Fenomena Mudik Tahun Ini, Ibarat Oase di Tengah Padang Pasir

19 April 2022   12:36 Diperbarui: 19 April 2022   12:41 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh Dr. Sarmini

Tahun ini tahun pertama bisa mudik lebaran di masa pandemic yang sekarang sudah disinyalir sudah menjadi endemic.  Kerinduan kita kepada ayah ibu, keluarga dan handai taulan di kampong halaman serasa membuncah akan segera terobati. Pastinya masih dengan aturan protokol kesehatan.

Kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat melakukan mudik lebaran merupakan kebijakan yang ditunggu-tunggu. Walaupun masih ada  beberapa ketentuan yang harus dipatuhi.

Situasi pandemi yang membaik membawa optimisme jelang bulan suci Ramadan. Tahun ini umat muslim dapat kembali tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Bagi masyarakat yang mudik Lebaran diperbolehkan dengan syarat 2 kali vaksin dan 1 kali booster dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bayangkan saja, dua tahun tidak pulang kampung, prediksi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengestimasi, akan ada sekitar 80 juta orang yang akan melakukan perjalanan pulang kampung saat libur Lebaran tahun ini. Dan fenomena mudik tahun ini memang luar biasa. Budaya mudik yang memang  sudah menyandu dari dahulu kala.

Geliat ekonomi juga sudah tampak membaik secara global, walau belum maksimal dalam pemulihannya. Tetapi ini menjadi asa baru bagi peritel dan pengusaha mall. Kita dapat liat bagaimana antusiasnya masyarakat menyerbu mall menjelang akhir Ramadhan. Mereka mencari kebutuhan untuk Idul Fitri seperti baju lebaran, kue lebaran ataupun membeli oleh-oleh untuk dibawa kepada keluarga di kampong ketika akan mudik lebaran. Hampir tak terlihat lagi sebuah kondisi yang menggambarkan bahwa kita masih berdampingan dengan covid.  THR di tangan untuk dibagikan kepada orang tua dan sanak keluargapun sudah tersedia.

Apakah ini masuk dalam indikasi mereka sudah "merasa tidak ada covid di sekitar kita " atau mereka tahu ada covid tapi mengabaikannya, toh dianggapnya sama dengan influenza biasa saja.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kehidupan new normal ini yang mulai ada pergeseran nilai-nilai abai prokes. Seyogyanya kita tidak boleh megabaikan begitu saja protokol kesehatan, karena mau bagaimanapun kita mengetahui bahwa covid masih ada di sekitar kita. Tetap melakukan kegiatan seperti biasa, tetap semangat dan produktif hanya dengan peduli prokes. Sehingga mudik kita akan tetap aman.

Ada beberapa hal yang menurut penulis, apabila kita akan melakukan mudik lebaran :

a. Pastikan sudah vaksin ke-2, dan juga sudah vaksin booster

Di saat mudik lebaran, bila kita sudah vaksin, terlebih booster, maka paling tidak kita sudah membentengi diri dari virus, walaupun tetap harus menjalankan prokes. Dengan vaksin merupakan ikhtiar kita agar kekebalan tubuh kita menjadi lebih baik (kekebalan tubuh). Kalaupun terserang virus, gelaja yang ada tidak separah orang yang belum vaksin. Dan ini merupakan salah satu usaha dalam meminimalisir penularan virus covid.

b. Pastikan HP full baterai sehingga tidak terkendala dalam komunikasi

Mengapa ini penting ? Karena komunikasi saat mudik akan terkendala bila hp kita offline. Oleh karena itu pastikan baterai HP full, agar komunikasi terjaga dengan sanak keluarga. Dan lebih bagus lagi  membawa powerbank, bila habis baterai tinggal discharge kembali menggunakan powerbank.

c. Siapkan apkilasi PeduliLindungi, sehingga bila diperlukan tidak sibuk dan baru mendownload.

Ketika kita mudik dan berkunjung  tempat seperti bandara, tempat rekreasi, mall atau lainnya yang sebagian besar menggunakan aplikasi PeduliLindungi, kita sudah siap. Baik untuk menunjukkan sertifikat vaksin, untuk scan QR Code, atau kepentingan lain terkait info covid

d. Pastikan kita dalam keadaan sehat fisik dan mental

Ketika mudik pastikan kita kita sehat fisik mental. Sehat fisik adalah sehat badan kita, tidak dalam keadaan terserang suatu penyakit. Sehat mental tidak sedang depresi, kelelahan, banyak masalah, dan segala yang menjadikan beban pikiran. Karena ketika kita tidak sedang sehat mentalnya akan mempengaruhi fisik kita.

e. Pastikan tetap menerapkan protocol kesehatan

Dalam menjalankan aktivitas pada saat bersama kerabat  dan sanak keluarga di kampung, harus tetap memperhatikan protocol kesehatan, minimal mengenakan masker dan jaga kebersihan.

f. Pastikan ada persediaan obat-obatan , masker, hand sanitizier

Bila ada keluhan-keluhan kecil maka kita tidak kebingungan karena obat-obatan tersedia. Hal ini sebagai tindakan preventif, harus ada obat-obatan seperti : obat merah, hendiplas, kapas, minyak kayu putih, obat pusing, dan lani-lainnya.

g. Ketika mudik dan bertemu dengan keluarga pastikan mandi terlebih dahulu sebelum melakukan kontak fisik, meminimalisir hal yang tak diinginkan.

h. Tetap kesakralan Idul Fitri menjadi kegiatan utama, kegiatan yang lain prioritas beributnya, bila tidak terlalu penting, pending dahulu.

Semoga mudik tahun ini menjadi obat rindu mujarab bagi sanak keluarga di kampung halaman. Ibarat oase yang dibutuhkan seorang pengelana. Selamat music asyik dan selamat bertemu dengan sanak keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun