Bagi pemudik, terutama yang jalan siang hari, selamat menikmati kesejukan dan keteduhan pohon trembesi.Sambil berteduh, jangan lewatkan untuk mengamati kayu jati yang ditumpuk rapi di bawahnya.
Indahnya kayu jati
Kayu jati sangat dikenal karena kekuatan, keawetan dan keindahannya serta ketahanannya terhadap serangan rayap.Bila diampelas akan menghasilkan permukaan yang licin berminyak dan tekstur halus berpola lingkaran tahun yang jelas.Ditambah dengan keindahan warna kayunya, kayu jati digolongkan sebagai kayu mewah.
Harganya yang relative mahal, akan menaikkan gengsi pemilik hasil olahan kayu jati.Tidak hanya di Jawa, kayu jati yang diekspor dikenal dengan java teak sangat digemari konsumen Eropa.
Boleh dikatakan kayu jati tidak lekang oleh sejarah.Dulu, jati menjadi bahan baku utama pembuatan kapal niaga dan kapal perang. Beberapa daerah di pantura Jawa pernah menjadi pusat galangan kapal, seperti Tegal, Juwana, Tuban, dan Pasuruan. Galangan kapal terbesar dan terkenal berada di Jepara dan Rembang, sebagaimana dicatat oleh novel “Arus Balik” karya Pramoedya Ananta Toer.
Tanaman jati tidak hanya kayunya yang bisa digunakan, daunnya juga dimanfaatkan sebagai pembungkus, termasuk pembungkus makanan. Nasi yang dibungkus dengan daun jati terasa lebih nikmat. Kalau sudah sampai kampung halaman, bias dicoba.
Gambar yang penulis tampilkan adalah salah satu TPK di daerah Randublatung, penghasil kayu jati terbanyak dan terbagus di Jawa.
Meskipun terlanjur dianggap kayu mewah dan mahal, sebenarnya kayu jati murah dibanding keawetan, kekuatan dan gengsi yang Anda peroleh.
Senyampang istirahat di TPK, nikmati keteduhan Trembesi dan silahkan pilih-pilih kayu jati untuk dibeli.
Selamat Iedul Fitri 1434 H, mohon maaf lahir batin.
Semarang, awal Agustus 2013.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H