Mohon tunggu...
Sarkoro Doso Budiatmoko
Sarkoro Doso Budiatmoko Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat bacaan

Bersyukur selalu.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Masih Mau Cawe-cawe?

4 Desember 2023   05:18 Diperbarui: 4 Desember 2023   06:13 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sedikit bisnis yang ambruk karena campur-aduknya fungsi dan tumpang-tindihnya kewenangan. Apalagi ditambah dengan Bos yang suka cawe-cawe. 

Ada baiknya Kang Bakso, Kang Es Doger, Kang Martabak dan Pelaku Bisnis lainnya belajar dari Montesquieu, pemikir yang hidup pada abad 17. Pemikir ini dikenal atas konsepnya tentang pemisahan kekuasaan Negara menjadi tiga: eksekutif, legislatif dan yudikatif. Konsep ini juga dianut Indonesia sebagai Negara demokrasi. 

Montesquieu memberi jalan bagaimana caranya mengelola kekuasaan sebuah Negara tidak berada di satu tangan. Sepertinya diterapkan juga di dunia usaha. Pemisahan itu akan menciptakan koordinasi dan pengawasan antar bagian yang berujung pada efektifitas, efesiensi dan optimalisasi penggunaan sumberdaya. 

Harapannya, dengan demikian, warga negaranya atau entitas usahanya menjadi lebih makmur dan sejahtera. Sayangnya harapan itu seringkali hanya tinggal harapan. 

Sisi negative sifat manusia sebagai individu maupu kelompok, seperti egois, ingin selalu dominan, serakah, tidak percaya orang dan suka cawe-cawe menjadi penyebab utama berubahnya harapan manis menjadi mimpi buruk. 

Suka cawe-cawe itu perilaku campur tangan sebagai perwujudan dari rasa tidak percaya bahwa system sudah berjalan baik dan benar. Atau, meski sistem sudah berjalan baik tetapi tidak percaya dan khawatir kepentingan pribadinya tidak akan diakomodasi system. 

Hati-hati, setelah Montesquieu membagi kekuasaan menjadi tiga, sekarang muncul kekuasaan ke-empat, yaitu pengawasan masyarakat. Kemajuan teknologi telah melahirkan perangkat yang disebut media sosial dengan penghuninya bernama netizen. 

Netizen mengawasi semua pihak dan segala hal di masyarakat lokal, regional, nasional dan global sampai ke sudut kamar. 

Netizen dengan berbagai medianya bisa jauh lebih teliti dari peneliti, jauh lebih galak dari yang paling galak dan bisa jauh lebih kuat dari yang paling kuat. Kalau Anda masih punya niat untuk aneh-aneh, Anda harus siap berhadapan dengan netizen. 

Begitupun kalau punya anak, hati-hati dengan tas kerja Anda. Kini, si Anak cukup membuka perangkat teknologi canggihnya untuk mengetahui isinya. Bukan hanya rokok, bahkan semua isinya bisa diketahuinya. 

Kemajuan jaman telah membawa banyak hal hadir lebih cepat, lebih canggih, lebih mencengangkan dari yang diduga. Tentu saja juga membawa banyak manfaat maupun mudharat, tergantung niat dan kemampuan Anda menggunakannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun