Mohon tunggu...
Sarkoro Doso Budiatmoko
Sarkoro Doso Budiatmoko Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat bacaan

Bersyukur selalu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seberapakah Kenyamanan Anda?

27 Mei 2022   06:30 Diperbarui: 27 Mei 2022   06:37 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang rekan yang dikenal santun dan pekerja keras membuat koleganya terhenyak ketika menyampaikan rencana akan resign. Lebih menghenyakkan lagi karena tanpa banyak berita, ternyata dia sudah menemukan tempat kerja lain yang menurutnya lebih nyaman. 

Memang benar adanya bahwa yang paling dicari-cari orang dari dulu hingga kini adalah "kenyamanan". Dari bayi hingga dewasa dan lalu tua, semua senang dengan kenyamanan. 

Bayi sehat akan nyaman ketika berada dalam gendongan ibunya. Anak-anak akan merasa nyaman kalau tersedia banyak mainan dan makanan. Orang muda bercita-cita menjadi orang yang mapan dan memiliki banyak hal dengan harapan hidupnya nanti akan nyaman. 

Demikian juga dua sejoli. Mereka sepakat membangun dan mengarungi bahtera rumahtangga ketika yakin pasangannya akan mampu memberi kenyamanan saat nanti hidup bersama. Ada juga seorang perantau yang memilih pulang mudik dan hidup di kampung karena tidak menemukan kenyamanan kerja meskipun gajinya cukup besar. 

Bahkan sering tidak terpikir, banyak Bos atau Pimpinan dalam memilih staf atau merekrut pegawai juga didasarkan pada rasa nyaman. Celakanya, sepandai apapun seorang staf kalau Pimpinan merasa tidak nyambung, tidak sehati, tidak serasi dan tidak bisa sepenuhnya percaya, maka dia tidak akan memilihnya. 

Dalam dunia kerja memang sering didapati "kenyamanan" sebagai dasar dalam memutuskan sesuatu. Misalnya memilih bekerja di mana, bekerja dengan siapa, mengerjakan apa dan tentu saja seberapa besar gajinya. Sepanjang masih memiliki kesempatan umtuk memilih, orang lebih memilih sesuatu yang dianggap memberi peluang kenyamanan paling besar. 

Kenyamanan selain menjadi sesuatu yang sangat penting juga bukan sesuatu yang begitu saja jatuh dari langit. Harus ada keringat dan mungkin air mata. Ajaran agama juga menjanjikan kenyamanan yang hakiki di surga nanti dan itu hanya bisa diraih jika orang selalu berbuat baik, menjalankan semua perintah dan menjauhi segala laranganNya. 

Dunia bisnis pun menangkap ini. Banyak iklan dan promosi berbagai macam usaha menawarkan kenyamanan sebagai salah satu keunggulan produk mereka. Apalagi tempat-tempat wisata, hotel, rumah makan, gedung perkantoran dan produk-produk jasa. 

Mereka menjual kenyamanan antara lain dengan menawarkan kemudahan dijangkau, ketersediaan fasilitas umum, lingkungan sekitar yang asri, udara yang bersih, pelayanan yang prima dan tentu saja keamanan. Begitulah, dalam bidang apapun, konsumen akan mengejar produk yang menjanjikan kenyamanan maksimal. 

Tetapi tentu saja kebutuhan akan kenyamanan bagi tiap-tiap orang tidak selalu sama. Bagi tamu hotel mewah, misalnya, seekor cicak di dinding kamar bisa menimbulkan ketidaknyaman yang berbuah complain. 

Sebaliknya bagi orang lain, cicak yang berseliweran di dinding dan di lantai bukan sebuah masalah serius. Bisa jadi, pemandangan cicak menjulurkan lidahnya saat menangkap nyamuk menjadi sebuah tontonan istimewa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun