Dalam upaya terus mendorong kreativitas dan pengembangan diri, narapidana di Lapas Magelang memamerkan keahlian menjahit mereka melalui berbagai karya yang mencengangkan. Program pelatihan menjahit tidak hanya menjadi ajang pembelajaran keterampilan praktis, tetapi juga sarana bagi para narapidana untuk mengekspresikan diri melalui seni tekstil.
Program pelatihan menjahit di Lapas Magelang memberikan narapidana kesempatan untuk memahami dasar-dasar menjahit, teknik pola, dan pembuatan pakaian dengan bimbingan dari instruktur berpengalaman. Hasilnya, mereka tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga menghasilkan karya-karya yang mencerminkan keunikan dan kreativitas masing-masing narapidana.
Salah satu narapidana, Anton (nama samaran), menyatakan betapa program ini membuka peluang baru bagi dirinya. "Menjahit bukan hanya keterampilan untuk menciptakan pakaian, tetapi juga cara untuk menyampaikan cerita dan mengekspresikan diri. Saya merasa bangga bisa berkontribusi melalui karya-karya saya."
Kasi Giatja Lapas Magelang, Endhi Subinarto, menyatakan kegembiraannya melihat keberhasilan narapidana dalam mengembangkan keterampilan menjahit mereka. "Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga membuka pintu untuk mengekspresikan diri dan menumbuhkan kepercayaan diri. Ini adalah langkah penting menuju rehabilitasi yang holistik."
Program pelatihan menjahit di Lapas Magelang bukan hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga menjadi wahana kreativitas dan penyaluran bakat. Dengan dukungan positif dari pihak lembaga dan masyarakat, program ini diharapkan akan terus membuka peluang bagi para narapidana untuk mengeksplorasi potensi mereka dan membuktikan bahwa kreativitas tak terbatas, bahkan di balik jeruji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H