Mohon tunggu...
Sarjito
Sarjito Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menyampaikan Pesan Dengan Tulisan

Jangan Lupa Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tong-tong Prek di Minggon Jatinan

5 Mei 2019   17:00 Diperbarui: 5 Mei 2019   17:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batang, bertempat di areal hutan kota rajawali kabupaten batang, dilaksanakan acara lomba tong - tong prek dalam rangka memperingati satu tahun di adakannya pasar minggon jatinan, yang setiap minggunya selalu di gelar di areal hutan kota rajawali tersebut, Minggu 05/05/2019.

Minggon jatinan pada minggu pertama bulan mei tahun 2019 ini, terlihat tidak seperti biasa pada minggon jatinan di minggu - minggu sebelumnya, selain minggon jatinan kali ini merupakan minggon jatinan penutupan karena sebentar lagi  sudah memasuki bulana ramadhan, juga adanya lomba tong -tong prek menjadi pemandadangan dan daya tarik tersendiri, pada penutupan minggon jatinan kali ini.

Tong tong prek sendiri merupakan sebuah istilah membangunkan orang sahur dengan cara menabuh alat-alat sederhana seperti bambu, ember, kaleng cat, kaleng roti atau benda lain yang bisa menghasilkan suara. Benda-benda tersebut dipukul menggunakan alat pukul sederhana seperti ranting pohon yang dipotong kecil-kecil menyerupai stik drum.

Bentuk bambu yang digunakan mirip seperti kentongan pos ronda, yaitu diberi lubang sehingga akan menimbulkan suara yang cukup keras. Panjangnya bambu bervariasi, mulai dari 30 sampai 60 cm .Masing-masing personil membawa satu buah bambu dan dibunyikan secara bergantian sehingga akan menghasilkan suara yang berirama. Sebagai variasi, beberapa personil ada yang membawa ember atau pun benda lain. Murni tanpa alat musik modern seperti gitar, kendang ataupun yang lain.

Selain menabuh alat-alat tradisional tersebut,  para personil juga menyanyikan beberapa lagu, seperti  kasidah, lagu jawa, bahkan lagu-lagu dangdut, sehingga suasana menjadi semakin ramai. Para remaja masjid ini berkeliling kampung, sambil sesekali berteriak "sahur sahur sahur".  Kegiatan tong tong prek ini dimulai sekitar setengah tiga dinihari, sampai setengah empat. Selesai berkeliling, mereka pulang ke rumah masing-masing untuk santap sahur. (https://budaya-indonesia.org )

Tentunya dengan di adakanya lomba tong-tongprek tersebut, selain salah satu wujud merawat budaya juga sebagai ajang silaturahmi serta mendukung kreatifitas masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun