Tidak tentu alasan itu adalah sesuatu yang sangat besar, bisa jadi yang menjadi alasannya adalah karena seseorang tersebut mempunyai hutang dan itupun tidak begitu berarti. Sekecil apapun alasan itu, yang jelas seseorang masih punya alasan untuk masih berdiri dan hidup didunia dengan lingkungan sekitar.Â
Orang yang sangat dekat bahkan orang-orang yang disayangi pun belum tentu tau apa yang menjadi alasan seseorang masih bertahan hidup walaupun itu alasan yang sesederhana mungkin.Â
Sangat disayangkan ketika orang-orang terdekat justru tidak dapat membantu seseorang mewujudkan harapan sederhananya. Mungkin harapan untuk sekedar minum kopi bersama. Hal yang terkadang orang lain menganggap itu tidak berarti, justru hal itu ada artinya bagi seseorang.Â
Setiap orang mungkin tidak tau mengapa seseorang mempunyai harapan yang begitu sederhana. Tapi yang jelas harapan sederhana itu dimulai ketika seseorang ingin mempunyai harapan yang lebih besar lagi.Â
Pemikiran sederhana tentu ada, ketika seseorang tidak dapat mewujudkan harapan sederhannya, bagaimana ia mewujudkan harapan besarnya.Â
Ketika orang tidak bisa melewati satu anak tangga, bagaimana untuk bisa sampai diatas. Untuk melewati satu anak tangga tersebut, seseorang butuh orang-orang disekitarnya untuk mengajari bagaimana kakinya harus melangkah keatas, menanamkan kepercayaan bahwa kakinya mampu melangkah dan sampai pada anak tangga pertama dan seterusnya.
Terlambat tidak cukup soal itu saja, tetapi terlambat juga bisa berarti bahwa seseorang menyepelekan kepentingan orang lain maka seseorang akan terlambat melakukan hal berarti untuk orang lain tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H