[caption caption="Permainan yang salah langkah " ][/caption]
Â
Ya . . . Aku terjebak!
Aku tidak tahu langkah apa yang harus kuambil.
Aku seolah terperangkap dalam setiap keputusan yang telah kuambil.
Di awal permainan Free Cell, kususun kartu-kartuku semauku!
Kupenuhi tempat "penitipan" kartuku tanpa berpikir panjang . . . Paling panjang hanya berpikir untuk satu hingga tiga langkah ke depan!
Aku mainkan kartu-kartuku dengan bebas dan penuh leluasa.
Bam!
Tiba-tiba kusadar aku telah mengambil langkah yang keliru!
Kini tidak ada lagi kartu yang bisa kupindahkan.
Tempat "penitipan" kartuku sudah penuh!
Aku terpaksa memilih restart, karena setelah kucermati sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk menang.
Kalaupun ada kartu yang masih bisa kupindahkan, aku hanya akan memindahkannya "bolak-balik" (contohnya seperti gambar di atas, di mana kartu 4 keriting dan 3 hati hanya bisa dipindahkan di bawah 5 hati atau 5 wajik)
Betul juga kata ayahku . . . Dulu seringkali kutertawakan ayahku (dalam hati) karena ia terlalu lama dan "berhati-hati" dalam mengambil tiap langkah memindahkan kartu. Ia berkata bahwa Free Cell bukan permainan kartu "biasa", sehingga dibutuhkan "strategi" dan pemikiran jauh ke depan untuk memindahkan masing-masing kartu.
Walau ayahku sangat hati-hati dan "berpikir stratejik", bukan berarti ia tidak pernah kalah. Beberapa kali ia "skak mat". Namun, ia tidak segera mengganti "new game", melainkan mengulang kembali (restart) game yang sama hingga ia bisa menang. Jika kalah lagi, ia akan terus bermain sampai menang, katanya "kalau ngga diselesaiin sampai menang ntar ngga bisa tidur". Hehehee . . .
Kesimpulannya:
(1) Ketahuilah sasaran dan tujuan, lalu susun strategi dan ambil langkah yang tepat ;
(2) Kalau salah, jangan langsung menyerah ataupun kapok untuk mengulangi lagi. Tidak usah pedulikan statistik "win" dan "lose" (*lihat gambar di bawah*). Yang penting kita bisa menyelesaikan permainan itu dengan baik ;
Â
[caption caption="Statistik Free Cell-ku yang menunjukkan bahwa aku sering kalah (malu sih publish-nya, tapi demi ilustrasi tulisan ini, hehehe)" ]
Â
(3) Jangan pernah jemu mendengar nasihat orangtua :D
Â
Last but not least . . . happy birthday Dad!
Â
[Note: Mohon maaf untuk beberapa istilah dalam permainan Free Cell yang kurang tepat dalam tulisan saya ini]
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H