Setelah pidatonya selesai, maka dinilailah penampilannya oleh para panelis. Didapatkanlah nilai yang sebenarnya cukup untuk dibilang excellent. Standing ovations dari para panelis pun didapatkannya. Tampak lebih baik dari para orator yang sebelumnya tampil, dalam berbagai segi tentunya. Setelah selesai Marini menyampaikan pidato, berakhir pula sesi itu. Sekarang adalah waktunya ISHOMA. Marinipun segera menuju ke kamar mandi, maklum pagi itu ia samasekali belum merasakan dinginnya air kostan.
Setelah ditutup pintu kamar mandi itu, dilucutilah kemeja dengan bau keringat yang tentunya menyengat. Setelah itu dilepas pula rekan-rekan kemeja putih itu. Dengan terburu-buru, iapun mengguyur air ke lekuk-lekuk tubuhnya yang kian lemas. Kadang-kadang dari luar terdengar suara desahan dari kamar mandi, mengingat marini orang yang sedikit mengidap hypotermia. Baginya kamar mandi adalah tempat melepaskan segala macam fantasi, frustasi, bahkan mendapatkan sebongkah inspirasi. Meskipun pada hakikatnya kamar mandi hanyalah untuk sekadar berelaksasi. Sejenak berhenti dari padatnya aktivitas pengisi hari.
SENIOR ADALAH DEWA – PART 6
Usai mandi dengan ‘air kampus’ Marinipun membilas tubuhnya yang jauh dari kata hourglass(penulis sedang meledek karakter utama). Diusaplah tubuhnya dengan T-Shirt berwarna putih, maklum ia tak membawa handuk. Dikenakanlah kembali kemeja putih itu dengan segala antek-anteknya. Marinipun siap melanjutkan aktivitasnya.
Saat selesai mandi, belpun berbunyi. Itu artinya Marini akan segera memasuki ruangan. Saat akan masuk ruangan ada seorang laki-laki bersiul dihadapannya.
“Cie cie, ada yang baru keramas nih. Udah selesai ya datang bulannya. Ha ha ha ....” kata cowok itu sambil tertawa terbahak-bahak.
“Ihhh kamu jangan kegatelan deh jadi cowok. Tahu sopan santun nggak sih.” bentak Marini dengan galaknya. Marinipun segera memasuki ruangan, di samping kanannya sudah ada Tisha yang overweight. Sedangkan di sebelah kirinya bercokol Meylani, cewek berhidung pesek yang bawelnya minta ampun. Dengan KEPOnya, Meylanipun menanyakan sesuatu kepada Marini.
“Kamu habis mandi ya Rin.” kata Meylani dengan mengusap rambutnya yang basah.
“Iya Mel, emang napa? Kan tadi pagi belum mandi ya wajar dong. Emangnya kamu nggak mandi?” kata Marini dengan penasarannya. Maklum sejak dari pagi ia melihat Meylani galerin pantat mulu. Salah satu tanda seseorang yang nggak mandi beberapa hari.
“Enggak ah Rin, nggak sempet.” katanya sambil memakan burger berukuran jumbo. Mulutnya terlaku kecil untuk volume burger itu.
“Kalau kamu nggak mandi ntar kamu galer melulu loh.” kata Marini yang disambut oleh teman-teman sekelompoknya. Meylanipun tampak naik pitam.