Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Masa WFH Justru Saatnya Memantik Karya

1 Mei 2020   22:08 Diperbarui: 1 Mei 2020   22:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Screenshot) BLOGSHOP : A to Z kompasiana, Optimasi Blog Kamu Di Kompasiana, 9/4 (dokpri)

"Merdeka...!!!", mungkin begitu teriak sebagian kecil orang yang dirumahkan. Namun, lambat laun ternyata malah membuat teriakan kemenangan itu berbalik arah menjadi umpatan kegalauan. Pandemi telah bertubi-tubi menyerang sendi-sendi kehidupan dunia, membuat seluruh penghuninya kelabakan menerima kenyataan. Bahwa, segalanya serba dibatasi ruang gerak berinteraksi.

Awal Covid19 terjadi di China, dan Indonesia baru terdeteksi wabah tersebut sebulan lalu (Maret 2020). Mengutip laman Kompas.com, hari ini (1/5) sudah 10.551 kasus dengan 8.160 (dirawat), 800 (meninggal dunia) dan 1.591 (sembuh).

Sekedar Curhat,

Saya sendiri yang notabene kerja serabutan sangat merasa dampaknya. Di saat aktifitas saya bikin pelatihan dokumenter di sekolah maupun komunitas, dibatasi ruang gerak saya demi menghindari kerumunan orang banyak. 

Mungkin karena sudah menjadi Kebesaran Tuhan, sebenarnya pula tiap-tiap manusia mempunyai peluang yang lebih untuk mengembangkan seluruh tenaga dan fikiran, di saat mendesak sekalipun. Pacu terus semangat, harus terus berlatih menjadi diri sendiri.

Jujur, saat masa awal pandemi di Indonesia, saya bersyukur bisa memanfaatkan teknologi lewat media sosial. Menggantikan pertemuan fisik dengan beberapa kawan kerja, saudara bahkan mendapatkan ilmu baru ke dalam satu frame (gawai) yang berukuran 5 Inch milikku. 

Pertama, dapat ilmu baru dari Kompasiana, dengan program Blogshopnya. Kedua, dari kawan-kawan Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN). Ketiga, Grup WhatssApp Citizen Journalism, dan lainnya. Artinya, besar hikmah saat kita hanya di rumah.

Ternyata demi sebuah generasi pemenang, memang harus berpangku tangan. 

Adanya ruang obrolan / diskusi online yang diselenggarakan memang mampu mereview pekerjaan kita walau tak saling jumpa dan memproduksi sesuatu yang baru dari hasil kedekatan emosional selama dirumahkan. Ruang-ruang ini terpaksa dilalui sebab mewabahnya pandemi, menurut saya secara tidak langsung akan melatih diri kita menjadi pribadi yang tangguh, kritis dan kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun