Menggigil bathin ini,
Di bawah pinus pinus yang rakus,
Tawa mu sertai kelakar rembulan,
Ah...semprul, ada juga pembeda
Pilar egoisme meratapi atap demi atap,
Sentuh tetesan gerimis kesunyian,
Aku pulang mak, datang
Ah...gila, masih juga tak sama
Meja dan kursi kekuasaan,
Menopang harapan kegalauan,
Hadiahnya jadi selimut larut malam,
Ah...kosong, dan berbohong
Klithih...klithiiiihhhh...
Kunyah saja jika berlebih,
Ukuran bukan jadi patokan,
Dipaksa memukau tampilan,
Ah...terlambat, dan terhambat
--- (biasanya dia nge-like) ---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H