Sesaat setelah mendengar kabar duka darimu (12/2017), begah rasanya di ulu hati. Tak kuasa menelan cerita tentangmu kala itu. Yang kuingat, kamu tak sekedar menjadi teman, sahabat, kawan. Lebih dari itu, "separuh jiwaku" demikianlah kutaruh dirimu di ruang gerak ku di sini.
Tak percaya, sedemikian dahsyatnya riuh diskusi perihal pekerjaan, kebersamaan hingga keimanan kadang kita hadirkan, sekarang sirna seiring kepergianmu yang mendadak.
Belum cukuplah peran diri ini mampu membahagiakanmu, namun sedari kabar itu, seiring pesanmu... Tekadku justru membulat, untuk lebih bersemangat menghadapi tantangan ke depan, beda, menyatukan kebhinekaan dan keberagaman organ serta simpul sosial yang ada dalam bilik aktifitas kita se-Nusantara.
duabelaskotakarya, adalah cara diri ini mensyukuri tiap pejuang sosial yang tak henti berjuang, bertempur penuh kerelaan demi kata sejahtera di #NegeriHarapan, dengan jumlah destinasi sebanyak 12 kota.
sendirinyaliteruji, adalah penyemangat diri agar tak lelah tiap detik merekam perjalananku kali ini. Sendiri, nenteng kamera jadul-ku mengelilingi 12 kota.
ajalena, yang berarti Jangan Terlena (dalam bahasa Indonesia) atas keadaan apapun, baik itu lapang maupun sempit, tetap fokus. Bahwa, perubahan menuju perbaikan itu harus.
Dan,
Bismillah...,
Allah yang mampukan...
Amiin,
#SalamMerdeka
Untukmu, #sobatsosial yang sudah tiada..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H