FlashBack, sekira umur 7 tahun (1988), Bu Gantini (Alm, Emak), yang berprofesi sebagai Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Madiun, memperkenalkan menu andalan dan wajib hukumnya ditelan oleh kami sekeluarga. Musti kudu tersaji di meja makan, terutama saat pagi menjelang sebelum aku berangkat sekolah dan bapak yang mau ngantor.
Menu itu adalah "Sambel Korek". Entah kenapa disebutnya seperti itu. Menurut Emak, selain bahannya yang terbilang sangat sederhana (lombok, bawang putih dan garam). Ajaibnya jenis sambal yang satu ini mampu menggairahkan nafsu makan, memantik semangat serta meletupkan akal untuk terus berucap syukur.Â
Apalagi dikasih jlantah (minyak sisa penggorengan yang masih cukup panas), tak diragukan lagi, pasti lidah ini teruslah digoyang dan dimanja untuk nikmati tiap jengkal menyantap kenikmatannya.
So, pedasnya sambal bisa menjadi obat mujarab bagi mereka yang dirundung kegalauan akibat apapun, termasuk kalah dalam pilihan presiden, hehehe....
Tunggu apalagi, Coba Saja Uleg Sekarang Juga!!! Pastilah, Jasmani maupun Rohani Tak Malu Memekikkan Syukur Setelahnya (Dijamin).
Dijamin Ngiller dah....
(tulisan ini aku dedikasikan buat emakku yang telah tiada)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI