Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ber-akting yang Kesekian Kalinya

11 Juli 2018   01:04 Diperbarui: 11 Juli 2018   01:27 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kang, emang kapan pilihan presiden dimulai?", tanya kang Atir, si tukang becak kepada si Supit (Juru Parkir) yang mangkal di Pasar Kliwon, pinggir Kota.

Sambil atur motor dan sepeda yang berantakan akibat satu pelanggan parkirnya ada yang tergesa mengeluarkan sendiri motor dari tatanan rapi si Supit dari pagi, tak beraturan lagi gara-gara orang itu dia jawab pertanyaan si Atir, 

"Aku dewe gak tau kang, atur parkiran ini aja susah kok dirimu ni tanya kapan presiden coblosan lagi, huhhhh...", sambil geleng kepala dia berucap.

Memang situasi di televisi, seringkali menjadi sarapan pagi para becakkers (sebutan sopir becak masa kini) yang terpampang jelas di depan kantor Pasar Kliwon ini, mau tak mau jadi bahan diskusi kecil sambil nunggu pelanggan memakai jasanya antarkan melalui ayuhan pedal becak mereka.

Lumayan, ada sedikit obrolan sambil tebak menebak siapakah yang jadi pemimpin negeri ini, walaupun kadangkala bangunan opini yang disuguhkan televisi kadang sengaja dirangsang jauh-jauh hari guna rating tinggi pemirsa dan iklan yang menyertainya bisa bertengger puas di posisi teratas.

Mereka berdua dan beberapa orang yang geluti keseharian di Pasar Kliwon sama sekali tak menghitung peran baik buruknya informasi yang tersaji itu, terpenting baginya adalah bisa ngebul dapur istri di rumah, sudah bisa tersenyum lepas dan sedikit puas.

"jadi, lum tau ya kang kapan... Di tivi kok udah pada rame ya, sudah muncul namanya", tanya lagi kang Atir, serasa jawaban si Supit dirasa tak serius.

Supit tak bergeming, dia tetap fokus pada lahan parkirnya yang mulai ramai.

"Prrriiiiittt.....prrrriiiiiiiiii.....iiittttt, Kiri....ya Kiriii...", laju si Supit menikmati perannya sebagai juru parkir.

#AngkringanKangHadi (10/7)

Prapatan Mrau, Ngampel, Caruban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun