Jalan-jalan dan memiliki rencana kunjungan ke desa wisata Kasongan, di Kecamatan Kasihan, Bantul Yogyakarta untuk berbelanja hasil kerajinan berupa gerabah ada baiknya untuk sekalian berwisata kuliner untuk mencicipi serabi kocor. [caption id="attachment_189616" align="aligncenter" width="300" caption="Serabi Kocor Bu Ngadinem. Doc pribadi"][/caption] Serabi Kocor merupakan makanan khas berupa panganan/jajanan khas dari Bantul. Untuk pembuatan serabi kocor memerlukan berbagai macam bahan-bahan berupa tepung beras, kelapa muda dan garam. Untuk kuah dari serabi kocor terbuat dari santan dan gula jawa yang kemudian disajikan lengkap dengan serabinya sehingga disebut sebagai serabi kocor. Rasa serabi kocor adalah manis dengan paduan kuahnya. Cukup makyuss! Disajikan dengan 1 tangkep (2 serabi) plus kuah dalam satu porsi mangkuk, bila kurang kita bisa nambah lagi. [caption id="attachment_189619" align="aligncenter" width="300" caption="1 porsi serabi kocor. foto doc pribadi"]
[/caption] [caption id="attachment_189617" align="aligncenter" width="300" caption="Proses pembuatan serabi kocor. foto doc pribadi"]
[/caption] Pemandangan yang bagi saya menarik adalah kita dapat melihat dengan langsung proses pembuatan serabi yang masih tradisional. Adonan yang sudah terbuat dari berbagai bahan diatas, dimasak diatas wajan cetakan serabi yang terbuat dari tanah liat, serabi dimasak tanpa menggunakan minyak goreng dengan tungku yang terbuat dari tanah liat yang masih menggunakan energi dari kayu bakar. Sebuah pemandangan langka dan alami yang terdapat di Jalan Bantul KM 6 Nyemengan Kasihan Bantul, di sebelah selatan Jembatan Winongo Bantul Yogyakarta. [caption id="attachment_189620" align="aligncenter" width="300" caption="Ibu Ngadinem, Penjual serabi kocor. Foto doc pribadi"]
[/caption] Awalnya di sekitar jalan Bantul KM 6 Nyemengan Bantul, terdapat beberapa penjual serabi kocor, tetapi karena tidak adanya regenerasi dan pasang surut wirausaha kecil serabi kocor,  jumlah penjual serabi kocor semakin menyusut dan sekarang hanya tertinggal  satu penjual serabi kocor yaitu Ibu Ngadinem (44 tahun). [caption id="attachment_189621" align="aligncenter" width="300" caption="Serabi yang telah matang. Foto doc pribadi"]
[/caption] Ibu Ngadinem sekarang menjadi satu-satunya penjual sekaligus pembuat serabi kocor di jalan Bantul KM 6 yang masih tersisa. Sudah hampir 14 tahun, Ibu Ngadinem berjualan serabi kocor. Buka hampir setiap hari dari jam 3 sore hingga jam 9 malam. Harga jual serabi kocor adalah seribu rupiah (Rp 1000) sebuah harga yang relatif terjangkau untuk semua kalangan konsumen. [caption id="attachment_189622" align="aligncenter" width="300" caption="Bu Ngadinem sedang membuat serabi. Foto doc pribadi"]
[/caption] Selain berjualan serabi kocor, Ibu Ngadinem juga berjualan aneka panganan dan minuman tradisional yang lain yaitu berupa wedang bajigur dan rempeyek. Sambil nongkrong dan berdiskusi di tempat serabi kocor dengan kedai lesehan yang sederhana kita bisa menikmati sebuah suasana yaitu seakan-seakan kembali ke masa silam menikmati jajanan di masa kecil kita. Sebuah jenis panganan yang kurang disukai lagi oleh anak-anak kita. Mengapa jenis panganan tradisional seperti serabi kocor kurang disukai oleh anak-anak kita jaman sekarang? menurut pengamatan saya dikarenakan oleh beberapa faktor: 1. Semakin jarang orang tua mengenalkan dan mengajak anak-anak untuk menikmati panganan/jajanan tradisional. Orang tua jaman sekarang lebih menyukai dan cenderung memiliki kebiasaan untuk mengajak putra-putrinya makan di mall dan restoran cepat saji, aneka makanan global. Sehingga peluang pengetahuan anak-anak untuk tahu dan menikmati aneka makanan/jajanan tradisional semakin berkurang. 2. Televisi dan berbagai media komunikasi massa sebenarnya sering meliput tentang berbagai macam aneka panganan/jajanan tradisional tetapi sayangnya pengemasan dan konsumen tayangan tersebut masih untuk konsumen dewasa. Kurang dibuat untuk tayangan sebagai media informatif dan edukatif untuk anak-anak dengan "bumbu" tayangan yang menghibur. Sehingga anak-anak lebih tertarik untuk melihat tayangan film kartun dan berbagai macam acara tayangan anak-anak yang lengkap sudang dengan iklan-iklan tentang makanan berupa snack ringan untuk konsumen anak-anak. 3. Panganan dan jajanan rumah yang disediakan oleh para orang tua cenderung yang sifatnya snack dan makanan instan. Dan sungguh jarang saya menemukan orang tua jaman sekarang yang getol mengenalkan dan menyajikan panganan/jajanan tradisional di meja makan untuk disantap oleh anak-anak kita. Dan akhirnya kita semuanya seakan-akan memiliki kontribusi untuk membuat jajanan/panganan tradisional seperti serabi kocor semakin terlupakan... salam lestari! Yogyakarta, 21 Mei 2012 sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya