[caption id="attachment_153892" align="aligncenter" width="300" caption="Menanam Mangrove"][/caption]
Hari sabtu, tanggal 26 November 2011, jam 9 pagi hingga jam 11 siang semua siswa, 6 guru, berikut orang tua murid SMP Tumbuh Yogyakarta, para pemuda Dusun Baros Desa Tirto Hargo Bantul, komunitas HNSI (Himpunan Nelayan Se-Indonesia) cabang Yogyakarta, Komunitas rumah kreatif Mata Air, serta beberapa Anggota TNI AL Yogyakarta saling bahu membahu melakukan penanaman mangrove (Pohon Bakau) di daerah konservasi bakau yang terletak di muara Sungai Opak Dusun Baros Desa Tirto Hargo Bantul Yogyakarta. Acara tersebut juga di dukung oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Yogyakarta.
[caption id="attachment_153893" align="aligncenter" width="300" caption="Mangrove. Doc. Pribadi"][/caption]
Mangrove for life. Itulah nama dari sebuah project yang diinisiasi dan dilakukan oleh siswa berikut guru di SMP Tumbuh Yogyakarta. Mengapa mangrove menjadi pilihan sebuah project adalah karena, Pertama sebagai bentuk aksi/tindakan upaya penyelamatan hutan mangrove di Yogyakarta dimana konservasi mangrove masih sangat terbatas. Kedua, dalam skala nasional sebagai bentuk aksi untuk mengurangi hilangnya hutan mangrove yang semakin berkurang di Indonesia. Ketiga, Sebagai sebuah kegiatan dalam framework edukasi dalam dunia pendidikan untuk mengajak siswa berpartisipasi aktif sebagai aktor, agen penyelamatan lingkungan, membangun kepedulian siswa akan masalah di sekitar mereka, mengajarkan akan makna kolaborasi kepada peserta didik, serta membumikan teori akan berbagai gerakan lingkungan hidup menjadi sebuah aksi dan kerja nyata. Keempat, kegiatan ini sebagai aplikasi dari 4 pilar pendidikan dari UNESCO berupa learning to know, learning to do, learning to be dan learning how to live together, sedangkan dalam domain pendidikan juga memfasilitasi siswa akan domain kognisi, afeksi serta psikomotorik learning.
[caption id="attachment_153894" align="aligncenter" width="300" caption="Action for Mangrove. Doc. Pribadi"][/caption]
Mangrove menjadi pilihan dari akumulasi project kegiatan proses belajar siswa dari Social entrepreneur. Para siswa/peserta didik yang telah belajar entrepreneur lalu mengaplikasikannya dan memberikan keuntungan (profit) dari kegiatan bisnisnya untuk membiayai penanaman berikut konservasi mangrove di Dusun Baros Desa Tirto Hargo Bantul Yogyakarta. Hal ini untuk memfasilitasi siswa agar bila menjadi entrepreneur selain menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri, orang lain akan lebih memperhatikan aspek kepedulian terutama dalam memberikan kontribusi sosial bagi masyarakat. Kebermaknaan seorang entrepreneur sejati akan terwujud melalui social entrepreneur sebagai sebuah upaya membangun keseimbangan hidup untuk hidup, menghidupi menjaga kelestarian hidup dan alam.
[caption id="attachment_153895" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu aplikasi ESD. Doc. Pribadi"][/caption]
Mangrove for life adalah sebagai salah satu bentuk aplikasi Education for Sustainable development (ESD). Ide dasar pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan merupakan respon dari masalah lingkungan yang kian terdegdasi serta merupakan solusi untuk mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan. Pendidikan sebagai lembaga strategis diharapkan mampu menjalankan perannya dengan baik untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada generasi muda untuk membangun masa depan dunia yang lebih baik, memitigasi dari kerusakan-kerusakan lingkungan. Hal ini merupakan agenda aksi yang diprakarsai oleh UNESCO (United Nations Educational Scientific and Culture Organization).
[caption id="attachment_153896" align="aligncenter" width="300" caption="Sustainable Development"][/caption]
UNESCO sejak tahun 2005, berupaya untuk melakukan upaya pengaplikasian ESD di sekolah di berbagai Negara sebagai bentuk dan agenda aksi mengatasi berbagai macam masalah dunia di abad 21. SMP Tumbuh Yogyakarta adalah bagian dari komunitas masyarakat Global yang berperan aktif serta berpartisipasi untuk pelaksanaan ESD dengan tujuan untuk memfasilitasi peserta didik agar hands on, mind on, dan heart on akan masalah di sekitarnya
Fokus dari ESD yang diprakarsai UNESCO adalah
1. Membangun sinergi dan partnership antara lembaga pendidikan dan pemerintah untuk melaksanakan ESD.
2. Memperkuat kapasitas pembangunan (capacity building) untuk aplikasi ESD.
3. Mendorong dan melaksanakan agenda ESD.
4. Memperkuat dan mendorong kepekaan atas konsep keberlanjutan itu sendiri.
Pada aplikasinya ESD di sekolah dalam pengintegrasian di kurikulum maupun dalam kegiatan sekolah adalah dengan memperhatikan kompetensi dasar, Knowledge, isu-isu (masalah yang berkembang), ketrampilan (skills) serta values (nilai-nilai kehidupan) dengan menggunakan 3 perspektif yaitu Sosial, ekonomi dan ekologi. Seperti yang tergambar dalam skema tentang pembangunan berkelanjutan dimana masing-masing dimensi saling berkaitan satu-sama lain dan menjadi pilar bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Mangrove for life adalah sebuah project dengan latar belakang, mengemban misi dan bertujuan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan pendidikan sebagai agen yang paling strategis untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai kehidupan untuk menjaga bumi beserta alam semesta agar tetap lestari dan layak huni (livable) .
Proses project “Mangrove for life” berlangsung selama 1 semester, 6 bulan pembelajaran di tahun akademik, terwujud melalui kegiatan dan program sekolah yang tematik disesuaikan dengan kebutuhan dan fenomena di masyarakat skala local dan global dengan menggunakan 3 kriteria yaitu kreatifitas, aksi dan pelayanan kepada masyarakat.
Proses yang panjang dan bertahap dengan lesson plan (rencana pembelajaran) mulai dari;
Week
Activity
Week 1
Jumat, 15 Juli 2011
Mencari informasi tentang Entrepreneur di websites/internet.
1.Apa definisi tentang Entrepreneur?
2.Berikan controh orang-orang yang telah melakukan entrepreneur. ( 3 contoh jelaskan alasanmu)
3.Apa manfaat atau keuntungan dari entrepreneur?
4.Apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang entrepreneur?
·Berikan dan tuliskan bibliografi/alamat web yang telah kamu buka.
- Tulis semua jawaban di buku tulismu.
- Presentatasikan di dalam kelas
Week 2
22 Juli 2011
- Explanation of Entrepreneur.
- Watching the video Microsoft.
- Reflection of the movie
- Writing the interview questions to Ms. Cath, the business woman from Australia.
Week 3
29 July 2011
Sharing from Guest Speaker, Ms. Cath the practical of Entrepreneur. How to be good entrepreneur
Week 4
5 August 2011
Reflection And introduction to business
Week 5
12 August
Writing Bussiness plan
Week 6
19 August
Business plan presentation
Week 7
9 September 2011
Stages of Production
16 September
Production and planning of marketing
Week 8
23 September
Marketing (penjualan)
Week 9
14 October
Marketing (penjualan)
Week 10
21 October
Marketing review
Week 11
28 October
Marketing
Week 12
4 November
Marketing (penjualan)
Week 13
11 November
Marketing (penjualan)
Week 14
18 November
Writing business report
Week 15
25 November
Planning for mangrove conservation
26 November
Planting Mangrove
14 December
Writing reflection and making poster for display and presentation
Rehearsal etc
Outcome program:
• Menfasilitasi siswa agar hands on: mampu memahami apa itu entrepreneur dan menerapkannya.
• Menfasilitasi siswa agar minds on: mampu berkreasi dengan menggunakan prinsip-prinsip entrepreneur.
• Memfasilitasi siswa agar heart on: mampu menjadi entrepreneur yang peduli dan memperhatikan aspek kesejahteraan dan hak-hak pekerja serta mampu memberikan apa yang telah dia dapatkan dari entrepreneurship kepada lingkungan maupun masyakarat.
Report:
• In power point presentation.
• In Essay ( business plan and business report, reflection)
• Products.
• Display activity through poster for exhibition.
Task : In group of 2 0r 3 students.
Berikut adalah refleksi dari Murid, Guru beserta Orang tua murid akan “Mangrove for life”,
“Mangrove For Life, tema yang menarik saat pertama kali saya mendengar SMP Tumbuh akan membuat acara keluar (Outing). Acara yang diadakan pada tanggal 26 November 2011 ini dikemas sedemikian rupa,sehingga siswa merasa bahwa menanam bakau bukan sesuatu yang membebani, tetapi satu pengalaman baru mereka untuk bisa berkontribusi langsung peduli pada lingkungan. Yang menarik dari kegiatan ini adalah siswa secara aktif dilibatkan mulai dari pencarian dana, pembelian bibit bakau sampai pada penanamannya.
Kami para peserta menjadi mengerti seberapa penting bakau untuk keseimbangan lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Harapan kami kedepan, kegiatan ini menjadi agenda rutin tiap akhir semester yang bisa melibatkan lebih banyak lembaga dengan obyek yang berbeda dan jenis tanaman yang berbeda juga, sehingga siswa semakin terasah jiwa kepedulian terhadap lingkungan sekitar. “
( Ibu Sri Harini/ Bu Rindu, Wali murid dari Luthfi )
Tanggapan : “Dengan persiapan dan survei yang sangat matang dari rekan-rekan SMP Tumbuh kegiatan kemarin secara umum berjalan lancar, baik, sesuai rencana dan yang penting semua anak senang. Kerja tim (Masyarakat Baros, Orangtua, rekan-rekan KLH, guru dan murid) sangat baik sehingga yang saya lihat performa semuanya bisa dibilang sempurna apalagi ini kegiatan awal. Congratulation untuk SMP Tumbuh.”
Saran: “Besok kalau menanam lagi, kita konsep untuk bisa sekalian outbond, sehingga akan membuat semua pihak semakin kompak, solid dan sekalian refreshing. “
(Herlita Jayadianti, Pengajar Mata pelajaran Ketrampilan)
“I’m glad if I can plant a mangrove at Dusun Baros. It’s so much fun to plant mangrove to known how to make a life even better. Ms.Sari teaches us how to save the mangrove and life itself. We plant the mangrove at Mangrove conservation Baros Village, Bantul Yogyakarta. I am also like to plant mangrove. Even it is hot, but is so much fun with mud puddle and my sandals were broken. The activities, the one most fun are we work together like a team to plant the mangrove. We plant mangrove from selling food and something like handcraft to buy mangrove seed’s. After that, I am with the other friends were going to PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid) Pantai Pandan Simo, Bantul. We learn about combination of wind-Solar Energy. There are many windmills. There is a modulator inside the nose of wind-mill. We also learn about the PLTH from watching the video. We are going home with a bus. That’s the most fun trip ever!”
(Ando, Student Year 7 SMP Tumbuh Yogyakarta)
“Kegiatan tersebut bagus, terutama dilakukan oleh anak-anak dan mereka terlihat sudah sangat maju. Dan yang penting dari kegiatan tersebut mampu menumbuhkan kesadaran lingkungan terutama lingkungan maritime bagi anak-anak.”
(Krisnadi Setyawan, Sekretaris HNSI Yogyakarta)
Harapan ke depan semoga kegiatan “Mangrove for life” bukan hanya sekedar project sesaat tetapi sebuah project dan kegiatan yang berkelanjutan dan mampu memfasilitasi para peserta didik, masyarakat untuk bertindak (action), berpartisipasi aktif mengatasi masalah lingkungan dalam artian yang luas. From Little Things Big Things Grow for mangrove for life!
Terima kasih saya haturkan pada semua pihak, stakesholder, akan sebuah kolaborasi untuk bersama-sama beraksi demi melakukan kebaikan akan masa depan bumi.
Yogyakarta, 5 Desember 2011
Salam Lestari!
Sari Oktafiana
Pendidik di SMP Tumbuh Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H