"Bau-baunya kau lagi kena sindrom mabuk puji hahaha." Dia mengisyaratkan padaku untuk mengikuti langkahnya.
Kami berjalan beriringan ke luar dari tempat kerja, kemudian menyusuri jalan kecil dan tiba di sebuah warung tenda kecil di persimpangan jalan.
"Nah, kita akan melipatgandakan uang di sini, Jul!" Sam meletakkan kardus yang isinya kopi rencengan beraneka merk dan minuman beraneka rasa.
"Maksudnya kita jualan, Bang?" Aku masih tak yakin.
"Apalagi? Melipatgandakan uang yang halal itu berdagang, anak muda! Jangan berpikiran sempit begitu! Ayo bantu aku biar cepat pulang ke rumah kau!"
Aku tertawa. Menertawakan diri sendiri tepatnya. Beberapa jam lagi waktu berbuka puasa tiba. Namun, aku merasa prasangka hari ini membuat kebaikan puasaku tak sempurna.
'Ampuni hamba Ya Allah,' ucapku dalam hati.
#MY, 5 Ramadhan 1444 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H