Mohon tunggu...
Mita Yulia H (Mita Yoo)
Mita Yulia H (Mita Yoo) Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis fiksi, karya yang telah terbit antara lain KSB, R[a]indu, dan Semerah Cat Tumpah di Kanvasmu Bergabung dalam beberapa komunitas menulis dengan dua puluhan buku antologi cerpen dan puisi Lihat karya lainnya di Wattpad: @mita_yoo Dreame/Opinia/KBM/YouTube: Mita Yoo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Proposal Approved (Bagian 2)

21 Februari 2023   17:00 Diperbarui: 21 Februari 2023   16:57 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelaki berkacamata bulat itu melewati pintu kaca dan menemukan gadis itu berdiri tak jauh darinya. Rein bisa mendengar akhir percakapan gadis itu melalui telepon tetapi dia tidak ingin bertanya lebih jauh dan memilih berdiri di tempatnya.

Usai sambungan telepon terputus, gadis bernama Jeha Alexandra itu hendak berbalik menuju ruang pertemuan mereka. Namun, ketika pandangannya bertemu Rein gadis itu berjingkat dan mengurungkan niat untuk melangkah. Dia mengangguk dengan kaku ke arah Rein.

Rein memasukkan tangan ke saku celananya, melangkah dengan kaki jenjangnya untuk memperpendek jarak antara mereka.

"Kamu berhenti tumbuh dan saya suka," katanya dengan mencondongkan wajah tepat di depan gadis itu.

Jeha berdeham sebelum mengubah ekspresi wajahnya yang sempat terkejut menjadi datar.

"Dua jam lagi dua orang model tambahan akan tiba di sini, Pak Rein," katanya.

"Dua jam? Lama sekali. Waktu yang cukup untuk kita minum kopi di kantin sambil membahas konsep yang kamu jelaskan tadi. Kamu mau?" kata Rein tepat di depan wajah gadis itu, membuat gadis itu harus mengatur napas senormal mungkin karena di balik punggung Rein dia bisa melihat aura cemburu dari tatapan mata Keenan yang sudah berdiri di depan pintu kaca ruangan itu.

"Sa-saya harus berbicara konsep foto dengan Pak Keenan, Pak Rein. Permisi," gadis itu melangkah dengan cepat melewati Rein yang menyeringai ketika melihat gadis itu menggamit lengan Keenan dan melangkah ke dalam ruangan.

"Kita coffee break dulu ya gengs, setelah itu kita bisa mulai take foto sekaligus video," kata gadis itu pada Anas dan Sheila.

Kedua orang itu beranjak dari kursi mereka dan melangkah ke luar ruangan. Jeha bisa merasakan aura ruangan itu berubah ketika teman satu timnya berlalu. Dia melirik lelaki berkacamata bulat yang sudah duduk di seberangnya, masih menatapnya --atau menatap dia dan Keenan-- dengan tak biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun