Mohon tunggu...
Mita Yulia H (Mita Yoo)
Mita Yulia H (Mita Yoo) Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis fiksi, karya yang telah terbit antara lain KSB, R[a]indu, dan Semerah Cat Tumpah di Kanvasmu Bergabung dalam beberapa komunitas menulis dengan dua puluhan buku antologi cerpen dan puisi Lihat karya lainnya di Wattpad: @mita_yoo Dreame/Opinia/KBM/YouTube: Mita Yoo

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jubah Hitam Seorang Janda (4)

23 November 2021   11:50 Diperbarui: 23 November 2021   13:45 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabina membawa Maryam ke kantornya. Dia mempersilakan tamu yang juga teman satu kampung halamannya duduk di kursi yang berada di sisi jendela.

Dua cangkir teh terhidang di meja kayu dilapisi taplak meja hasil rajutannya dengan anak-anak remaja Panti. Sejak duduk di kursi itu, tatapan Maryam tak beralih dari gadis kecil berbaju orange motif bunga-bunga yang sedang bermain dengan anak-anak Panti lainnya.

"Maryam," Rabina mencoba memanggil perempuan di depannya. Tak ada sahutan.

"Maryam," kali ini suara Rabina lebih kencang dari sebelumnya.

Tatapan perempuan itu seketika beralih padanya. "Ya?"

Rabina mengerti ada yang tengah dipikirkan perempuan itu.

"Maafkan aku, Na," Maryam mengucapkannya sambil memandang ke luar jendela.

"Tidak apa-apa. Jadi, Kamu tertarik pada gadis kecil itu?" Rabina bertanya hati-hati.

Maryam meraih cangkir tehnya, menyesapnya sedikit. Pandangannya kembali terarah ke luar jendela.

"Ya. Aku ingin tahu lebih banyak tentang gadis kecil itu."

Rabina menyilangkan sebelah kakinya. "Namanya Mentari. Kami menemukannya ketika sedang berbelanja ke pasar. Dia tidur di emperan toko. Saat kutanya, dia sama sekali tak menjawab. Tapi ketika aku mengajaknya ke Panti, gadis kecil itu tak menolak. Aku pernah membawanya ke dokter untuk diperiksa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun