Gebyog atau gebyok adalah suatu dinding atau partisi dari kayu yang dipenuhi dengan ukiran atau ornament. Dinding kayu ini merupakan pembatas ruangan atau pintu dalam rumah-rumah Jawa klasik.
Ukiran pada gebyog pada umumnya merupakan seni ormanent Jawa klasik yang dipenuhi dengan unsur tanaman, dan unsur-unsurnya seperti kayu-kayu, daun, dan bunga-bunga.
Meskipun berfungsi sebagai dinding namun pada kenyataanya gebyok lebih banyak berfungsi sebagai elemen estetika dalam seni dekorasi dalam bangunan. Gebyok lebih merupakan karya seni yang ditujukan untuk membentuk ikon keindahan dan kemewahan dari bangunan.
Fungsi Gebyok
Di masa lalu, gebyog digunakan untuk memisahkan berbagai ruang di rumah tradisional sekaligus membangun kesan mewah dan mahal.
Gebyog pada jaman dulu banyak dipasang pada pendhapa dengan fungsi untuk memisahkan ruang pendhapa yang merupakan ruang tamu dengan ruang bagian dalam yang merupakan ruang yang lebih privat bagi pemilik rumah.Â
Gebyog merupakan simbol kemewahan dan kekayaan dari pemilik rumah. Semakin rumit ukiran dan semakin indah ukiran yang ada, maka semakin mahal dan mewah juga kesan yang dihasilkan.
Pada bangunan masa kini, gebyok masih banyak ditemukan pada bangunan-bangunan dengan nuansa tradisional Jawa. Gebyok juga bisa ditemukan pada bangunan-bangunan modern seperti hotel atau rumah-rumah yang besar untuk membangun dekorasi Jawa klasik pada ruangan yang diinginkan.
Selain fungsi praktis dan estetika, gebyok juga seringkali dikaitkan dengan nilai filosofis dan simbolis. Karena itu gebyok sering digunakan dalam pada acara pernikahan dengan adat Jawa, dan upacara-upacara adat lainnya.
Gebyog merupakan salah satu simbol dan sarana untuk mencerminkan nilai-nilai tradisional Jawa dan filosofi kehidupan. Gebyog tradisional banyak dihiasi dengan ukiran dengan unsur-unsur alam dan tumbuhan, seperti bunga, daun dan pohon-pohon. Bentuk dan ukiran tersebut melambangkan keharmonisan hubungan manusia dengan alam selain kemakmuran dan kesejahteraan.
Secara filosofis hal ini menggambarkan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, damai dengan selalu menjaga keharmonisan dengan alam.
Proses pembuatan gebyog
Pembuatan gebyog merupakan rangkaian proses yang panjang. Untuk menghasilkan gebyok dengan kualitas tinggi, maka mesti dipilihkan bahan kayu yang berkualitas baik. Kayu jati yang berasal dari pohon jati yang sudah cukup umur merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk membuat gebyok. Kayu lain boleh saja digunakan selama kayu tersebut cukup kuat dan stabil.
Kemudian kayu tersebut dibelah dan dipotong dan dikeringkan sampai mencapai standar kadar air yang seharusnya.
Setelah papan-papan kayu tersebut kering, baru kemudian dipotong dan dibentuk sesuai dengan bagian-bagian yang dibutuhkan.
Bagian-bagian ini kemudian disatukan dengan proses pengeleman untuk menjadi satu bentuk gebyog yang utuh.
Salah satu ciri khas utama gebyok adalah seni ukirnya yang mesti dibuat dengan detail dengan bentuk dan kehalusan yang sempurna. Proses pengukiran merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu lama.
Dibutuhkan tukang ukir yang bukan saja terampil dan teliti, tetapi juga harus bisa memberi jiwa pada ukiran yang dihasilkan. Pun demikian kemampuan ukir yang sangat baik dan pekerjaan yang teliti untuk menciptakan detail-detail yang halus dan rapi pada ornament-ornament yang dibutuhkan.
Proses berikutnya yang tidak kalah penting adalah proses finishing atau proses pengecatan. Finishing yang tepat diperlukan untuk menyempurnakan keindahan dan seni dari ukiran yang ada pada gebyok. Dimulai dengan pengamplasan terhadap kayu dan dilanjutkan dengan proses aplikasi bahan finishing, proses finishing juga harus dilakukan dengan teliti dan cermat untuk bisa menampilkan keindahan gebyog scara maksimal. Â Tergantung pada model dan tema yang diinginkan, ada beberapa model finishing yang bisa dipilih dan digunakan untuk melengkapi gebyog.
Finishing natural dengan warna kayu, akan memberikan kesan alami dan country yang ramah dan hangat. Finishing warna solid atau painted dengan banyak warna bisa juga dipilih untuk memberi penampilan yang semarak dan hidup. Finishing warna emas atau perak bisa dipilih apabila kesan mewah dan mahal yang diinginkan.Â
Gebyok pada bangunan modern
Gebyog pada saat ini sudah merupakan warisan budaya, keberadaan gebyog pada masa kini lebih banyak ditujukan untuk membangun susana tradisonal Jawa daripada kegunaan fungsionalnya. Gebyok pada masa kini juga bisa dibuat dengan lebih bebas, dengan bentuk, ukiran dan bahkan juga pola ukiran yang lebih bebas. Pola ukiran gebyok bisa dibuat sesuai dengan selera pemakai. Model ukiran tidak lagi terpaku pada ukiran klasik Jawa, tetapi bisa dengan modal yang lain seperti ukiran gaya Bali atau etnik-etnik Nusantara yang lain dan bahkan model dan pola ukiran modern.
Dengan kemajuan di industri woodworking, gebyok bisa dibuat dengan menggunakan mesin CNC yang menghasilkan ukiran pada kayu dengan cepat dan konsisten dan dengan detail yang lebih rapi.
Meskipun demikian penggunaan mesin dalam pembuatan gebyog ini seringkali dianggap membuat hasil terasa monoton dan kehilangan sentuhan seni dan "jiwa" dari gebyog buatan tangan.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan gebyog
Pemasangan dan penggunaan gebyog pada ruangan atau rumah memang akan menjadikan rumah terasa akan lebih menarik dan spesial, namun demikian untuk bisa mendapatkan manfaat maksimal dari gebyog, maka perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih dan memutuskan penggunaan gebyog dalam ruangan.
Pertimbangkan ukuran ruangan dan model bangunan
Gebyok ini merupakan dinding yang berukuran besar, ditambah dengan ukiran yang rumit, maka gebyok ini akan dengan mudah membuat ruangan menjadi penuh dan ramai. Karena itu, gebyok seyogyanya dipasang pada ruangan atau bangunan yang mempunyai ukuran yang cukup luas.
Pada ruangan yang cukup luas, maka gebyok akan menjadi pengisi ruangan dan pembentuk dekorasi yang cukup menarik. Sebaliknya keberadaan gebyok pada ruangan yang sempit akan membuat tuangan itu menjadi sesak dan terkesan crowded (terlalu ramai).
Gebyog ini akan membawa kesan klasik dan tradisional, jadi mestinya tidak dipasang pada ruangan-ruangan yang didesign dengan model modern, atau futuristik.
Kualitas dari gebyok
Pastikan gebyog yang dipasang memiliki kualitas yang baik, gebyok dengan kualitas yang rendah akan mudah rusak dan malah akan menurunkan nilai keindahan dari ruangan yang ditempatinya.
 Pertimbangkan faktor keamanan
Gebyok ini merupakan dinding dengan ukuran yang besar, panjang, lebar dan tinggi, Karena itu , maka gebyok ini perlu dipasang dengan benar supaya kuat dan aman dari resiko jatuh atau roboh. Pastikan gebyok dipasang dengan instalasi yang cukup kuat dan aman dari resiko jatuh atau rusak.
Pertimbangkan proses pemeliharaan
Sebelum memilih atau membeli gebyog, maka pikirkan juga mengenai proses perawatan dan pemeliharaan yang dibutuhkkan untuk dinding ini. Ukiran yang ada pada gebyog ini bisa menjadi tempat bagi debu atau kotoran untuk tinggal dan bersemayam di dalamnya. Karena itu mesti siapkan alat pembersih debu yang memadai untuk membersihkannya.
Gebyog yang dipasang di ruang terbuka dan terkena sinar matahari, akan mudah menjadi pudar, karena itu memerlukan finishing yang dengan jenis yang tepat.
Perlu dipertimbangkan juga bahwa ada kemungkinan dibutuhkan proses refinishing untuk menjaga penampilan dan warna dari gebyog.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H