Gigi ompong yang dibiarkan terlalu lama akan cenderung membuat gigi sebelahnya goyah dan tidak cukup kuat digunakan sebagai pegangan untuk gigi palsu yang akan dipasang.Â
Proses bridging mesti dilakukan ketika gigi sebelahnya masih kuat, sehingga gigi palsu bisa mendapatkan pegangan yang kuat dan bisa mengisi ruang gigi yang kosong dengan baik.Â
Proses bridging sendiri dilakukan dengan beberapa langkah yang masing-masing mesti dilakukan dengan baik.
- Perawatan saraf gigi
Brigding akan menutup gigi yang masih sehat dengan material pengganti gigi di bagian atasnya, proses ini sering disebut juga pemasangan mahkota (crown).Â
Jika ada masalah saraf gigi pada gigi dibawahnya maka crown gigi mesti dibuka dan dilihat di dalam gigi.Â
Pembukaan crown ini meskipun bisa dilakukan namun tetap saja merupakan hal yang tidak mudah, karena itu sangat disarankan supaya melakukan perawatan saraf pada gigi yang akan di crown.Â
Proses perawatan gigi akan meminimalkan resiko adanya yang bisa terjadi pada gigi di kemudian hari seperti: infeksi gigi, radang gigi, gusi bengkak, dll. Â
- Pengecilan gigi
Gigi yang akan dibrigding akan dikecilkan sampai ukuran hampir separonya supaya dapat diberi selubung (dicrown) dengan gigi palsu. Gigi dibius dan digerinda dengan bor sampai ukuran dan bentuk yang diinginkan.Â
Proses ini membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan waktu yang lama. Untunglah saat ini sudah ditemukan obat bius, sehingga proses ini bisa dilakukan tanpa rasa sakit, namun demikian tetap saja merupakan proses yang melelahkan.Â
Ketika proses gerinda selesai, maka dibuat cetakan gigi sebagai molding untuk gigi palsu (crown) yang akan dilekatkan di atas gigi tersebut.Â
Gigi yang dikecilkan tersebut akan terbuka yang mudah rusak, karena itu mesti ditutup dengan pelindung atau gigi palsu (crown) sementara.Â