Tidak semua negara luar rela menerima ASEAN berkembang menjadi kuat dan besar. Beberapa negara-negara besar seperti China, Australia, Eropa dan Amerika ingin berebut pengaruh di kawasan ini. Negara-negara tersebut lebih suka membina hubungan yang menguntungkan secara bilateral dengan negara di kawasan ini. Mereka tentu saja tidak terlalu suka dengan adanya ASEAN sebagai kesatuan dengan kerjasama dalam kawasan yang kuat.
Manfaat dan tantangan bagi Indonesia
RPC ini pada dasarnya hanyalah sarana untuk mempermudah lalu lintas uang antar negara. Sistem ini akan sangat membantu bagi para pelaku bisnis Indonesia untuk mengembangkan bisnis di dalam kawasan ASEAN. Bagi masyarakat umum, sistem pembayaran ini akan membantu memudahkan mereka untuk berinteraksi yang saling menyenangkan dan menguntungkan antar negara ASEAN.Â
Para pelaku bisnis UMKM merupakan salah satu pihak yang bisa mendapatkan manfaat yang besar dengan sistem pembayaran RPC ini. Masalah transaksi keuangan antar negara yang dulu menjadi kendala, sudah bisa diatasi dengan RPC ini. Mereka akan mendapatkan kesempatan yang lebih leluasa dalam menawarkan produk-produk yang ada ke negara-negara angota ASEAN yang lain. Dimulai dari mengembangkan pemasaran ke negara-negara ASEAN untuk kemudian berkembang ke negara-negara lain di seluruh dunia.
RPC ini hanyalah permulaan, pada saatnya nanti, maka masyarakat dan negara-negara ASEAN akan menghadapi konektivitas pembayaran global. Yaitu terwujudnya transaksi keuangan inklusif di seluruh dunia. Ketika itu terjadi, maka transaksi keuangan di seluruh dunia bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, mudah dan tanpa batas.Â
Untuk menghadapi tantangan di masa datang itu, maka diperlukan kesiapan dari negara dan rakyat Indonesia. Negara diharapkan menyiapkan regulasi dan tata cara terbaik untuk menguatkan industri dalam negeri. Dukungan negara dalam bentuk yang lain seperti bantuan teknis, bimbingan managemen, pemasaran atau pendampingan yang lain juga akan sangat membantu proses penguatan industri dalam negeri dalam menghadapi pasar ASEAN yang lebih terbuka ini.Â
Para pelaku bisnis mesti bisa menghasilkan produk-produk dan jasa yang kompetitif dan berdaya saing tinggi untuk menghadapi pasar ASEAN yang semakin terbuka. Salah satu poin penting yang dibutuhkan adalah dengan memberikan value atau nilai tambah yang tinggi pada produk-produk, jasa dan manusia dari Indonesia. Para pelaku bisnis, terutama industri manufaktur dituntut untuk bisa menghasilkan produk-produk yang kompetitif sehingga bisa bersaing dengan produk-produk lain dari negara-negara lainnya.
Yang tidak kalah penting dari itu semua, adalah kesiapan rakyat dan masyarakat Indonesia. Rakyat dan masyarakat Indonesia mesti menyiapkan diri dengan menjadi manusia-manusia yang unggul dengan kemampuan yang kuat dan kompetitif untuk bersaing dan berkiprah dalam pasar dalam kawasan ASEAN dan menuju pasar global.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H