Wood finishing atau finishing untuk kayu secara sederhana dapat disebut sebagai pengecatan terhadap kayu. Kayu-kayu yang tidak difinishing disebut sebagai unfinished atau kayu mentah. Sedangkan kayu yang dilapisi dengan lapisan cat dinamakan finished wood. Sebenarnya proses finishing merupakan proses yang lebih kompleks. Proses finishing modern biasanya dilakukan dengan banyak tahapan, mulai dari pengamplasan, aplikasi stain, aplikasi dengan clear coat, dan beberapa proses lain yang harus dikerjakan dengan benar.Â
- Fungsi finishing
Proses finishing merupakan hal yang merepotkan, membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah, masih ditambah dengan resiko-resiko yang tidak kecil pula. Tentunya proses finishing mesti dilakukan dengan alasan dan tujuan tertentu. Tujuan dari proses finishing adalah untuk memberikan nilai tambah yang menguntungkan pada produk kayu yang difinishing. Untuk bisa memberikan nilai tambah pada produk kayu, maka finishing harus bisa memenuhi 2 hal yaitu fungsi proteksi dan fungsi estetika.
Fungsi proteksi, artinya lapisan finishing mesti bisa memberi perlindungan terhadap kayu dibawahnya. Proses finishing adalah pelapisan pada permukaan kayu yang akan memberikan  lapisan film yang menutup dan melapisi permukaan kayu sehingga kayu bisa lebih stabil lebih kuat dan lebih awet. Fungsi estetika, artinya proses finishing akan mengubah warna dan penampilan produk kayu sehingga produk akan nampak lebih indah dan menarik.Â
- Bahan-bahan finishing
Ada banyak sekali jenis bahan finishing yang tersedia saat ini, namun pada prinsipnya bahan finishing dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu stain dan coating. Stain atau pewarna adalah bahan finishing yang membentuk warna. Aplikasi stain ini akan mengubah atau membentuk warna produk kayu dari warna natural kayu menjadi warna lain sesuai dengan keinginan.Â
Coating atau cat adalah bahan finishing yang berfungsi untuk membentuk lapisan film di permukaan kayu. Coating adalah bahan finishing yang bertanggung jawab untuk memberi perlindungan pada produk kayu. Coating ini ada beberapa jenis seperti : nc, melamin, pu, waterbase, uv coating, dll., yang masing-masing memiliki sifat dan kekuatan sendiri-sendiri.Â
Apabila bahan pewarna (stain atau pigment ) dicampurkan dengan bahan cat, maka dihasilkan base coat, atau primer yaitu bahan finishing yang digunakan untuk menghasilkan warna-warna painted atau warna solid atau warna duko.
- Proses finishing
Untuk menghasilkan finishing yang bagus, maka biasanya dibutuhkan proses yang cukup panjang, dimulai dari penghalusan dan perataan permukaan kayu. Baru kemudian dilanjutkan dengan aplikasi bahan finishing , stain dan coating. Setiap proses aplikasi bahan finishing membutuhkan waktu pengeringan yang cukup sebelum dilapisi lagi dengan bahan berikutnya. Untuk mendapatkan permukaan yang rata, maka setiap pelapisan cat harus diamplas dengan baik sebelum dilapisi dengan cat berikutnyaÂ
- Cara aplikasi bahan finishing
Ada beberapa cara aplikasi atau pelapisan bahan finishing ke permukaan kayu yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
        1. aplikasi dengan kuas
Merupakan cara aplikasi bahan finishing yang sederhana. Bahan finishing dioleskan ke permukaan kayu dengan menggunakan kuas. Aplikasi ini sangat praktis, sederhana, mudah dilakukan namun pelapisan yang dihasilkan tidak bisa halus, karena akan meninggalkan garis-garis bekas kuas
       2. Aplikasi dengan spray
Pelapisan bahan finishing dengan cara spray merupakan cara yang paling sempurna untuk menghasilkan pelapisan bahan yang rata dan halus. Namun proses ini membutuhkan perlengkapan yang memadai. Dibutuhkan alat spray atau spray gun yang baik sebagai alat untuk melapiskan material ke permukaan. Selain itu masih dibutuhkan kompressor sebagai sumber udara tekan yang dibutuhkan untuk menjalankan spray gun. Â Selain itu aplikasi spray tidak bisa dilakukan di sembarang tempat, karena akan menghasilkan debu-debu material finishing yang beterbangan (dust spray) yang akan membuat kotor pada ruang finishing. Ruang finishing untuk aplikasi spray ini mesti dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk menangani masalah dust spray.
     3. Aplikasi dengan mesin
Proses finishing pada pabrik-pabrik kayu yang besar dengan produksi masal sudah banyak dilakukan dengan  mesin-mesin finishing yang bisa melakukan aplikasi bahan finishing secara otomatis. Mesin-mesin finishing otomatis seperti alat spray otomatis, roller otomatis, dan alat-alat lain dapat digunakan untuk aplikasi bahan finishing dengan cepat dengan hasil konsisten.
- Pemilihan bahan finishing
Pemilihan jenis bahan finishing sebaiknya ditentukan oleh fungsi dari produk kayu atau mebel yang difinishing. Untuk produk-produk kayu yang membutuhkan lapisan yang keras dan kuat, seperti meja makan, meja dapur, maka sebaiknya dipilih cat jenis PU atau melamin yang kuat, keras dan tahan terhadap solven dan bahan kimia.  Finishing untuk produk-produk anak atau bayi, mesti dipilih bahan finishing yang sehat dan aman buat anak. Finishing untuk lantai kayu biasanya menggunakan bahan UV coating yang bisa menghasilkan lapisan film yang sangat kuat dan keras, tahan gores dan tahan bahan kimia. Bahan finishing NC biasanya digunakan untuk  menghasilkan produk-produk kayu dengan penampillan yang indah tetapi tidak membutuhkan lapisan film yang sangat kuat seperti : pigura, almari, meja tamu, tempat tidur, dll.
- Pemilihan warna dan model finishing
Finishing bertujuan untuk menambah nilai estetika dari produk kayu yang difinishing, karena itu penampilan dan warna finishing mesti menyesuaikan dengan model dan bentuk dari produk kayunya. Â Warna dari finishing yang baik harusnya bisa menonjolkan keindahan dari warna dan serat kayu di bawahnya. Sedangkan model dan penampilan finishing mengikuti model dari produk kayunya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI