Mohon tunggu...
Wisno
Wisno Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan finishing

Furniture, woodworking, kayu, finishing, berkebun, blogging, pencak silat www.interior.wisno.co.id

Selanjutnya

Tutup

Home

Thether, Bubuk Kayu, Serangga Perusak dari Dalam Kayu

20 Maret 2023   19:45 Diperbarui: 21 Maret 2023   18:14 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kayu adalah bahan alam yang sangat rentan untuk rusak karena dimakan serangga. Banyak kejadian dimana  produk-produk kayu yang sudah jadi, atau konstruksi bangunan kayu yang rusak dan hancur karena dimakan oleh serangga pemakan kayu. Salah satu serangga pemakan kayu adalah termite, thether atau thohor atau dikenal juga sebagai bubuk kayu. 

Serangga ini berupa hewan yang sangat kecil bahkan sangat sulit dilihat, dan menyerang dengan cara masuk ke dalam kayu dan membentuk lubang-lubang kecil dalam kayu. Keberadaan serangga ini dapat dikenali dengan munculnya bubuk di permukaan kayu, ketika bubuk itu dibersihkan, maka akan nampak adanya lubang pada kayu. Lubang ini masuk ke dalam kayu seperti terowongan yang panjang dan apabila dibiarkan, maka kayu bisa rusak atau hancur dari dalam.

 Serangga ini mengalami siklus kehidupan sebagai berikut : serangga dewasa bertelur dan meletakkan telurnya pada kayu, setelah itu telur menetas menjadi larva,  larva muda ini akan memakan kayu selama dia berkembang menjadi larva dewasa, setelah itu larva dewasa akan menjadi serangga, serangga akan keluar dari kayu dan pergi ke tempat lain untuk bertelur, dan seterusnya. Kerusakan kayu terjadi pada saat larva menetas dan berkembang menjadi larva dewasa dan ditandai dengan munculnya lubang pada kayu dengan bubuk kayu di permukaannya. 

Serangga ini ada beberapa jenis dan masing-masing memiliki waktu siklus yang berbeda-beda dan ketika serangga ini pada fase telur atau fase serangga, serangga ini tidak memakan kayu. Karena itu kadang-kadang serangan serangga ini nampak berhenti pada waktu-waktu tertentu, dan kemudian muncul lagi pada waktu berikutnya. Dan hal ini menyulitkan bagi para pengguna kayu, kayu yang pada saat dibeli dilihat tidak ada gejala kerusakan, beberapa waktu kemudian terlihat ada lubang-lubang dan bubuk kayu yang  sulit untuk dihentikan.

Namun demikian demikian, dengan pengenalan terhadap sifat-sifat kayu dan perkembangan teknologi di industri kayu yang ada saat ini, maka serangan serangga ini bisa dicegah dan diatasi.  Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah dari bubuk kayu

  • Pemilihan jenis kayu

Secara alami ada beberapa jenis kayu yang tidak disukai oleh serangga bubuk kayu, antara lain : kayu jati, kayu bengkirai, kayu sengon, dan beberapa kayu lainnya. Pemilihan kayu kalau bisa dilakukan merupakan cara yang terbaik untuk mencegah dan mengatasi masalah serangan bubuk kayu ini. Cara ini adalah cara yang alami, aman, sehat dan ramah lingkungan tanpa penggunaan obat-obat atau treatment tertentu yang selain merepotkan juga berpotensi mengganggu kesehatan. 

  • Pemilihan kualitas kayu

Selain jenis kayu, kayu juga mempunyai kualitas yang berbeda-beda. Pada waktu pohon ditebang dan dipotong menjadi papan, bisa saja pohon tersebut masih muda yang akan menghasilkan kayu dengan kualitas yang rendah. Selain dari pohon yang masih belum cukup umur, kayu muda bisa juga didapat dari bagian pinggir dan tepi dari batang kayu. Kayu muda ini secara mudah dapat dilihat dari warnanya yang nampak mudah atau putih. Kayu yang muda ini secara struktural belum sempurna sehingga ketahanannya dan kekuatannya relatif rendah dan memiliki resiko tinggi untuk diserang oleh bubuk kayu.

Selain itu waktu pemotongan pohon secara empiris juga terbukti menentukan kualitas kayu. Pohon-pohon yang ditebang pada musim-musim tertentu bisa tidak diserang serangga, sementara pohon yang lain yang ditebang pada waktu yang tidak tepat akan diserang serangga. Orang-orang jaman dulu sangat mengenali pohon di dekatnya dan tahu pasti kapan waktu terbaik untuk menebang kayu, sehingga kayu yang didapatkan bisa awet dan dipergunakan sampai turun temurun.  

  • Treatment dengan obat anti serangga.

Pemilihan jenis kayu dan kualitas kayu mungkin sulit dilakukan saat ini, karena ketersediaan kayu yang terbatas dan harga kayu yang mahal. Untuk itu, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan pengawetan kayu dengan obat anti serangga. Treatment dengan obat anti serangga ini mungkin merupakan cara yang paling mudah dilakukan saat ini. Ada beberapa cara pengobatan kayu yaitu pengobatan yang dilakukan sebelum atau bersamaan dengan proses pemotongan dan pengolahan kayu. Cara ini sebenarnya merupakan cara yang paling baik untuk dilakukan, mudah dilakukan dan sangat efektif.

Dengan treatment yang tepat, maka kayu yang dihasilkan akan awet dan tahan tehadap serangan serangga bubuk kayu. Namun proses treatment ini mesti dilakukan oleh para pelaku industri kayu dan tidak bisa diketahui oleh para pengguna kayu.

Treatment dengan obat pengawet kayu berikutnya bisa dilakukan pada kayu kering atau pada produk kayu. Pengobatan kayu atau produk kayu merupakan salah satu proses yang sangat dianjurkan untuk mencegah resiko rusaknya produk kayu dari serangan bubuk kayu. 

Pada saat ini sudah tersedia obat-obat anti serangga kayu yang tersedia di pasar untuk digunakan sebagai obat pengawet kayu. Obat ini biasanya berupa cairan kimia yang bisa diencerkan dengan thinner atau minyak tanah atau air untuk dikuaskan atau dioleskan pada produk kayu dan akan meresap ke dalam kayu dan membuat kayu menjadi beracun dan tidak disukai oleh serangga. Proses treatment ini bisa dilakukan pada produk kayu sebelum proses finishing atau pada potongan kayu sebelum dirakit membentuk produk kayu.  Beberapa jenis obat kayu ini juga bisa dicampurkan dengan bahan finishing sehingga bisa diaplikasikan bersama dengan proses finishing.

  • Pelapisan dengan bahan finishing

Salah satu proses lain yang bisa mengurangi resiko serangan bubuk kayu adalah dengan pelapisan dengan bahan finishing. Pelapisan dengan bahan finishing sebenarnya tidak banyak membantu mencegah serangan bubuk kayu. Pelapisan dengan bahan finishing yang tebal mungkin bisa mencegah serangga bubuk kayu untuk masuk ke dalam kayu, namun ketika di dalam kayu sudah ada telur serangga, maka pertumbuhan larva dari dalam tidak bisa dihentikan. 

Pelapisan dengan bahan finishing sebaiknya dilakukan ketika kayu di bawahnya sudah ditreatment dengan  obat pengawet kayu. Obat pengawet kayu pada prinsipnya adalah racun dan bisa mengganggu kesehatan apabila mengenai orang yang menggunakan produk kayu. Pelapisan dengan bahan finishing pada pemukaan kayu akan menutup kayu mengurangi resiko terpaparnya manusia dari obat pengawet kayu secara langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun