Setelah dinyatakan lolos, pada bulan Juni 2018, aku harus berpisah dengan keluarga dan kampung halaman. Perasaan sedih tentu saja aku rasakan, namun aku tetap semangat untuk meraih cita-citaku. Perjalanan menuju Bogor terasa panjang dan melelahkan. Aku harus melewati perjalanan laut yang cukup menantang. Namun, sepanjang perjalanan, aku ditemani oleh tim BAZNAS dan teman-teman asal Riau yang sangat baik. Sesampainya di Bogor, aku bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai daerah. Rasa kesepianku perlahan mulai hilang. Aku sangat bersyukur atas kesempatan yang telah Allah berikan kepadaku.
Awalnya, jauh dari keluarga dan lingkungan yang familiar membuatku merasa sepi di asrama sekolah ini. Namun, seiring berjalannya waktu, keakraban dengan teman-teman seangkatan telah mengisi hari-hariku. Mereka bagaikan keluarga baru yang selalu mendukungku di Bogor ini. Perbedaan latar belakang budaya di antara kami sempat menjadi tantangan. Namun, dengan saling memahami dan menghargai, kami mampu membangun persahabatan yang erat. Lebih dari itu, sekolah ini telah memberikan kesempatan yang sangat berharga untuk mengembangkan diriku. Fasilitas yang lengkap, mulai dari asrama, sarana olahraga, perpustakaan hingga laboratorium, serta program-program yang beragam, membuatku merasa berada di lingkungan yang sangat kondusif untuk belajar, beribadah, dan mengembangkan diriku.
Ekstrakurikuler pencak silat dan program tahsin-tahfiz telah membentukku menjadi pribadi yang lebih baik. Selain meraih prestasi dalam bidang olahraga, seperti perunggu di kejuaraan nasional BNN Cup 3 dan emas di ajang Puma Open II, aku juga berhasil menghafal 10 juz Al-Quran dan 120 hadits saat kelulusan. Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan para guruku di sekolah. Alhamdulillah, kini aku telah diterima di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dengan program studi Pengembangan Masyarakat Islam. Jika dulu aku kesulitan membaca Al-Quran, kini aku telah menghafal banyak ayat suci. Sekolah ini telah menjadi tempatku menimba ilmu agama dan mengembangkan potensi diri. Aku sangat bersyukur atas semua kesempatan yang telah diberikan.
Sejak memeluk Islam, hidupku terasa begitu berbeda. Dulu, aku menjalani hidup mengikuti tradisi leluhur. Namun, setelah mengenal Islam, aku menemukan pedoman hidup yang lebih jelas dan menentramkan. Ajaran Islam mengajarkan aku banyak hal, mulai dari tata cara ibadah hingga cara berinteraksi dengan sesama. Salah satu perubahan signifikan yang kurasakan adalah meningkatnya kedisiplinan diri. Rutinitas shalat lima waktu telah membentukku menjadi pribadi yang lebih teratur dan menghargai waktu. Selain itu, Islam juga mengajarkanku pentingnya berbuat baik kepada orang tua, berinteraksi dengan masyarakat secara santun, dan senantiasa menuntut ilmu. Aku percaya bahwa dengan menuntut ilmu, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memberikan manfaat bagi sesama.
Islam juga mengajarkan toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Aku bersyukur karena lingkungan sekitar menerimaku dengan baik meskipun keyakinan kami berbeda. Islam juga menanamkan nilai-nilai persaudaraan dan solidaritas, seperti yang terlihat pada kepedulian umat Islam terhadap sesama muslim di seluruh dunia, khususnya di Palestina. Aku sangat bersyukur atas segala nikmat yang Allah SWT berikan, terutama kesempatan untuk menuntut ilmu. Berkat beasiswa, aku dapat melanjutkan studi di perguruan tinggi dan memperdalam pemahaman tentang Islam. Aku berharap ilmu yang kuperoleh dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di kampung halamanku.
Setelah lulus nanti, aku berencana kembali ke Desa Sokop untuk mengabdikan diri. Di sana, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti kekurangan guru, keterbatasan fasilitas, dan infrastruktur yang belum memadai. Namun, aku yakin dengan bekal ilmu yang aku miliki, aku dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Aku ingin berbagi ilmu yang telah kuperoleh dan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H