Mohon tunggu...
Sari Khusnul Khotimah
Sari Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar dari Pemakaian Earphone, Manfaat dan Kerugian yang Bisa Didapatkan dari Suatu Kejadian

30 November 2021   20:34 Diperbarui: 7 Desember 2021   09:49 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Belajar dari Pemakaian Earphone, Manfaat dan Kerugian yang Bisa Didapatkan dari Suatu Kejadian."

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Sari Khusnul Khotimah, Fisika Dasar, UNJ 2021.

Di zaman yang sudah penuh kemajuan teknologi seperti saat ini siapa yang tidak mengenal benda kecil bernama earphone?. Orang-orang biasa menggunakan benda tersebut saat berada di tempat bising supaya dirinya tidak mendengar kebisingan lingkungan luar dan dapat meningkatkan fokus diri pada sebagian orang. Jika sering diamati, penggunaan benda kecil tersebut tidak hanya memberikan dampak positif namun juga ada dampak negatif yang mengintainya.

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat umum terutama pada remaja yang sering menggunakan fon telinga atau yang sering kita ketahui dalam Bahasa Inggris, earphone. Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis dimana orang-orang di sekitar penulis sangat sering menggunakan earphone hingga berjam-jam lamanya, dengan rasa khawatir dan rasa penasaran yang muncul di benak penulis, penulis memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai ilmu yang mendasari dari cara kerja earphone.

Penulisan artikel dan pengamatan yang telah dilakukan penulis dapat bermanfaat bagi semua yang membaca tergantung bagaimana orang tersebut menyikapinya. Kesadaran dan kewaspadaan terhadap pemakaian earphone yang lama akan muncul dan akan mengurangi risiko kerusakan pendengaran pada beberapa orang.

"Sebuah benda kecil bisa menyampaikan gelombang suara" pernyataan  tersebut aneh saat pertama kali didengar. Bahkan beberapa dari benda kecil tersebut tidak memiliki kabel dan harus diisi daya. Earphone sangat mudah digunakan dan karena ukurannya yang kecil sangat praktis dibawa kemana-mana. Beberapa orang menggunakan benda tersebut saat ingin tidur hingga tidak disadari ternyata pemakaiannya sampai berjam-jam. 

Pemakaian earphone yang sangat lama dapat menyebabkan efek samping pada pemakainya. Earphone dapat menghasilkan suara yang sangat tinggi. Suara yang dihasilkan earphone berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gelombang suara. Jika pemakai earphone menggunakan earphone dengan volume yang tinggi akan berakibat pada telinga pemakai. 

Namun, tidak semua orang merasakan dampak negatif dari pemakaian earphone, hal ini disebabkan telinga pada setiap orang berbeda-beda kemampuan mendengarnya yaitu setiap orang mampu mendengar suara dari frekuensi 20 sampai 20.000 Hz. Jika seseorang mendengarkan intensitas suara diatas 80 dB (desibel), kemungkinan yang akan terjadi yaitu orang tersebut akan mengalami kerusakan pendengaran dimana reseptor suara pada telinga tidak akan mampu menerima suara dan tidak dapat meneruskan suara ke otak atau yang biasa dikenal dengan istilah tuli pendengaran.

Gelombang bunyi atau yang biasa disebut sebagai gelombang tekanan dengan rumus: I= 1/2 × Po/ρ v , yaitu semakin besar intensitas menyebabkan tekanan yang tinggi pada gelombang bunyi. Saat gelombang bunyi masuk ke telinga, partikel udara pada selaput gendang akan bergetar pada amplitudo dan frekuensi tertentu. Hal ini menyebabkan tuli pendengaran jika berlangsung secara terus-menerus pada jangka waktu yang lama. (Rossalia, Dewi, 2019). Amplitudo suara memengaruhi intensitas suara yang diterima telinga. Jika amplitudo semakin besar, maka suara yang dihasilkan akan semakin besar.

Untuk dapat mendengar suara terjadi suatu proses pada telinga dimana daun telinga menangkap gelombang suara yang masuk dan melewati meatus acusticus eksternus. Lalu gelombang suara yang masuk akan membuat membran tipani bergetar, setelah membran tipani yang bergetar, ketiga tulang pendengaran yaitu maleus, incus, dan stapes juga akan ikut bergetar karena gelombang suara yang bergetar. Jendela oval yang meneruskan getaran tersebut akan menggerakkan fluida sehingga terjadi resonansi akibat ikut bergetarnya membran basiliar. Terdapat organ korti pada membran basiliar yang berfungsi merubah getaran mekanik menjadi sinyal listrik. Organ korti akan mengirim sinyal ke sel saraf (aferen) lalu sel saraf (aferen) akan meneruskan sinyal tersebut ke saraf auditori yang berfungsi untuk membawa sinyal ke otak.

Jika ditinjau dari proses pendengaran dan definisi dasar dari kemampuan mendengar manusia, pemakaian earphone secara terus-menerus akan mengakibatkan gangguan telinga. Pada awalnya pemakai akan merasakan gejala ringan yang jika dibiarkan akan menjadi gejala fatal. Tidak banyak orang merasakan telinganya iritasi, keluar cairan dari dalam telinga, dan telinga berdenging (tinnitus) karena pemakaian earphone yang terlalu lama.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

  • Menggunakan earphone secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif.
  • Setiap orang memiliki kemampuan mendengar yang berbeda-beda, yaitu sekitar 20 sampai 20.000 Hz.
  • Earphone dapat menghasilkan intensitas suara sampai dengan 110 Db.
  • Batas seseorang menggunakan earphone dalam satu hari yaitu selama satu jam dengan intensitas suara kurang dari 110 dB.
  • Penggunaan earphone dalam keadaan lingkungan yang ramai akan meningkatkan risiko kerusakan pendengaran terjadi.
  • Kerusakan pada organ corti akan terjadi jika suara bising terdengar secara terus-menerus.
  • Tingkat volume saat menggunakan earphone sangat berpengaruh terhadap risiko kerusakan pendengaran.
  • Volume yang aman yaitu kurang dari 60%.
  • Gangguan psikologis dapat terjadi akibat frekuensi dan intensitas suara yang tinggi.
  • Pendengaran berpengaruh pada setiap usia.

SARAN

Penggunaan earphone tidak akan berakibat negatif jika tidak digunakan secara terus-menerus dan dalam volume kurang dari 60%. Sebaiknya jika ingin menggunakan earphone carilah jenis earphone yang sesuai dengan kebutuhan. Jika sudah muncul gejala akibat dari pemakaian earphone segeralah periksa ke dokter, rajinlah membersihkan telinga, dan mengurangi pemakaian earphone. Pastikan sudah melepas earphone sebelum tidur karena saraf pada telinga akan menyampaikan sinyal ke otak secara terus menerus yang akan berakibat gangguan psikologis.

            Daftar Pustaka

Hamzah, Nurul Fatimah. (2021). Pengaruh Perilaku Penggunaan Earphone terhadap Gangguan Telinga pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Novitasari, Rizka Wahyu. (2014). Evaluasi untuk kerja Microphone Array menggunakan metode Time-Frequency Independent Component Analysis. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Rossalia, Dewi, (2019), Perubahan Respon Pendengaran Karena Pemakaian Earphone, Jurnal Biosains Pascasarjana, 21(1), 21-25.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun