5. Kongruensi (Congruence):
    Keadaan di mana konsep diri individu selaras dengan diri ideal mereka dan realitas. Kongruensi mengarah pada kepuasan hidup, kebahagiaan, dan kesehatan mental yang baik. Ketidaksesuaian (incongruence), di mana ada kesenjangan antara konsep diri, diri ideal, dan realitas, dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lainnya.
6. Hubungan Terapeutik:
      Dalam teori Rogers, hubungan antara terapis dan klien sangat penting untuk memfasilitasi perubahan dan pertumbuhan. Terapis menciptakan lingkungan yang aman, suportif, dan penuh empati di mana klien merasa bebas untuk mengeksplorasi diri mereka sendiri.
7. Empati, penerimaan tanpa syarat, dan kongruensi
      Terapis membantu klien untuk mencapai kongruensi internal dan aktualisasi diri. Meskipun Rogers tidak mendefinisikan struktur kepribadian yang kaku, teorinya memberikan kerangka kerja yang berpusat pada klien untuk memahami dan memfasilitasi perkembangan kepribadian yang sehat dan memuaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H