http//psikologiperkembangan/carlrogers/sarifatulhudarahayu/kompasiana.com
Psikologi sebagai ilmu yang mempeajari perilaku dan proses mental manusia telah mengalami perkembangan yang signifikan sepanjang sejarahnya. Carl Rogers adalah salah satu tokoh dalam perkembangana psikologi humanistik. Teori berpusat pada (Personal-Centered-Theory) yang dikembangkan oleh Carl Rogers adalah sebuah perdekatan psikoterapi yang menekankan pada peran klien dalam proses terapi.
Prinsip-Prinsip teori ini adalah
- Penghargaan positif tanpa syarat yaitu seorang terapis harus bisa menerima dan menghargai klien tanpa syarat ataupun penilaian.
- Empati, yaitu terapis terapis harus merasakan dan memaahami perasaan dan pengalaman mereka.
- Kesesuaian, yaitu terapis harus bisa menyesuaikan diri dan tulus saat berinteraksi dengan klien
Teori ini pun memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut {
- Terapi ini dapat membantu klien untuk meningkatkan kesehatan mental, seperti mengatasi kecemasan, depresi, dan kesehatan mental lainnya.
- Terapi ini dapat meninngkatkan hubungan internasional, seperti membantu klien untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih kuat dengan orang lain.
- Terapi ini dapat meningkatkan rasa percaya diri klien dan harga diri yang lebih tinggi.
- Terapi ini dapat meningkatkan rasa percaya diri klien agar klien bisa menjalani hidup yang lebih bahagia dan lebih berkualitas.
Teori berpusat pada pribadi telah diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk:
- Psikoterapi, paling umum dari teori ini.
- Konseling, digunakan untuk membantu orang dalam berbagai masalah, seperti masalah pribadi, masalah karie dan masalah pendidikan.
- Pendidikan, teori ini digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih berpusat.
- Organisasi, untuk meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan orang lain.
Teori Berpusat pada Pribadi adalah pendekatan yang efektif dan bermanfaat untuk membantu orang mencapai potensi penuh mereka.
Hakekat Kepribadian Fenomenologis
Hakekat kepribadian fenomenologis adalah memahami individu sebagai sebuah kesatuan yang unik dan utuh, dengan penekanan pada pengalaman subjektif mereka. Pendekatan ini memandang individu sebagai ahli dalam pengalaman mereka sendiri, dan terapis bertindak sebagai fasilitator untuk membantu mereka memahami dan menginterpretasikan pengalaman tersebut.
Prinsip-prinsip utama dalam pendekatan fenomenologis terhadap kepribadian
- Fokus pada pengalaman subjektif: Kepribadian individu dipahami berdasarkan bagaimana mereka mengalami dunia, bukan berdasarkan interpretasi orang lain.
- Penekanan pada makna dan tujuan: Kepribadian individu dibentuk oleh makna dan tujuan yang mereka berikan pada pengalaman mereka.
- Penilaian holistik: Kepribadian individu dipahami sebagai sebuah kesatuan yang utuh, bukan sebagai kumpulan bagian-bagian yang terpisah.
- Pentingnya hubungan: Kepribadian individu dibentuk dan dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan orang lain dan dengan dunia di sekitar mereka.
- Â Peran aktif individu: Individu secara aktif terlibat dalam menciptakan dan memaknai pengalaman mereka sendiri.
Terapis fenomenologis menggunakan berbagai teknik untuk membantu klien memahami pengalaman mereka
- Terapis mendengarkan dengan penuh perhatian seksama apa yang dikatakan klien, tanpa menghakimi atau menyela.
- Terapis mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong klien untuk mengeksplorasi pengalaman mereka secara lebih mendalam
Terapis mengulangi dan merumuskan kembali apa yang dikatakan klien untuk membantu mereka memahami pengalaman mereka dengan lebih baik.
- Terapis menawarkan cara pandang yang berbeda tentang pengalaman klien, untuk membantu mereka mempertimbangkan berbagai perspektif.