4. Ketidakpastian dan perubahan lingkungan:
 Lingkungan bisnis yang dinamis dan tidak pasti dapat menjadi hambatan dalam implementasi visi. Perubahan eksternal seperti perubahan regulasi, persaingan yang meningkat, atau perubahan tren pasar dapat mempengaruhi implementasi visi.
5. Kurangnya komunikasi dan koordinasi:Â
Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara tim atau pihak terkait dapat menyebabkan kesalahpahaman, konflik, atau ketidaksesuaian dalam implementasi visi. Komunikasi yang efektif dan koordinasi yang baik sangat penting untuk memastikan semua orang berada pada halaman yang sama.
6. Kurangnya pemantauan dan evaluasi:
 Tanpa pemantauan dan evaluasi yang teratur, sulit untuk mengetahui sejauh mana kemajuan implementasi visi. Kurangnya pemantauan dan evaluasi dapat menghambat kemampuan untuk mengidentifikasi masalah atau hambatan yang muncul dan mengambil tindakan yang diperlukan.
7. Ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan:
 Jika visi tidak sesuai dengan budaya perusahaan yang sudah ada, implementasi visi dapat menghadapi hambatan. Budaya yang kuat dan resisten terhadap perubahan dapat menghambat kemajuan implementasi visi.
Penting untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya. Setiap situasi implementasi visi dapat memiliki hambatan yang unik, dan solusinya akan tergantung pada konteks dan tantangan yang dihadapi.Â
Hambatan-hambatan yang disebutkan sebelumnya umum terjadi dalam proses implementasi visi. Beberapa hambatan yang umum terjadi adalah kurangnya pemahaman dan komitmen terhadap visi, keterbatasan sumber daya, resistensi terhadap perubahan, ketidakpastian dan perubahan lingkungan, kurangnya komunikasi dan koordinasi, kurangnya pemantauan dan evaluasi, serta ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan.
Sumber menjelaskan bahwa hambatan bahasa, miskomunikasi, dan perbedaan pemahaman informasi dapat menjadi hambatan dalam komunikasi. Sumber menjelaskan bahwa hambatan internal dan eksternal, seperti hambatan fisik dan psikologis, dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Sumber menyebutkan bahwa hambatan semantik dan hambatan simbol dapat menghambat komunikasi tulis. Sumber menjelaskan bahwa hambatan komunikasi organisasi, seperti perbedaan status, gender, budaya, dan prasangka, dapat mempersulit komunikasi.