Anak-anak di desa saya sering bilang "tapi bo'ong". Contohnya saja siswa saya Ar, ketika belajar ke rumah dan saya minta untuk membaca iqro' dia mengatakan, "Bu saya gak bawa iqro'". Lalu saya menjawab, "lha gimana kok gak bawa?" Sontak dia menjawab, "tapi bo'ong."
Tidak hanya Ar, anak-anak yang lain juga sering saya dengar menyanyikan lagu "tapi bo'ong". Saya sebelumnya tidak paham kalau itu lagu. Tapi karena sering diucapkan anak-anak SD di desa saya, saya pun baru paham bahwa itu lagu TikTok.
Tidak hanya sekali, bahkan berulang kali terjadi, semenjak anak-anak mudah mendapatkan informasi dari gadget seperti saat ini, mereka pun mulai menyanyikan lagu-lagu yang dianggap viral. Contohnya lagu "Aku yang Dulu, Bukanlah yang Sekarang". Saat baru booming, lagu tersebut sering dinyanyikan anak-anak.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan lagu-lagu tersebut karena sejatinya lagu bertujuan untuk menghibur. Hanya saja sasaran lagu tersebut tidak tepat jika dinyanyikan anak-anak karena tidak sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Ketika saya meminta anak-anak SD kelas tinggi (4, 5, 6) untuk menyanyikan lagu desaku dan ibu pertiwi, mereka malah tidak bisa. Mungkin di sekolahan mereka tidak diajari atau mereka benar-benar tidak tahu. Menurut saya ini termasuk problem pendidikan kita saat ini di mana anak-anak kurang mengenal lagu-lagu yang tepat untuk mereka.
Lagu untuk anak-anak yang tepat sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pendidikan, yakni penguatan pendidikan karakter. Sebagaimana yang tercantum dalam peraturan presiden nomor 87 tahun 2017 bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bermaksud untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga.
PPK tersebut dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.
Untuk merealisasikan PPK maka guru dapat melakukan berbagai macam kegiatan salah satunya adalah bernyanyi. Melalui nyanyian atau lagu, anak-anak dapat mengambil pesan moral yang terkandung di dalamnya. Bernyanyi juga dapat membantu anak-anak dalam mengolah perasaannya, seperti lagu senang, sedih, semangat, terhibur, dan lain-lain.
Dengan bernyanyi, potensi belahan otak kanan dapat dioptimalkan, sehingga pesan-pesan yang diberikan akan lebih lama berada di memori anak (ingatan jangka panjang/ long term memory).Â
Berikut lagu-lagu yang sesuai dengan tahap perkembangan anak pada tahap prasekolah dan sekolah dasar.
Lagu untuk Anak Prasekolah (PAUD dan TK)