Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Hari Guru untuk Diriku

25 November 2020   20:53 Diperbarui: 25 November 2020   21:01 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak di desa saya belajar di rumah saya selama pandemi. Dokumentasi pribadi
Anak-anak di desa saya belajar di rumah saya selama pandemi. Dokumentasi pribadi
Kini, setiap harinya saya hidup dengan lebih bersemangat karena saya merasa menjadi orang yang bermanfaat untuk sekitar saya. Saya tidak perlu menjadi orang lain untuk disukai anak-anak, mereka dengan sendirinya berceloteh tentang banyak hal. Saya juga belajar mengenali karakteristik mereka, belajar tentang dunia mereka, belajar mengenali masalah-masalah mereka, dan membantu menyelesaikannya.

Tentang Lee yang sulit menulis, Me yang suka memusuhi teman-temannya, Faa yang ingin menunjukkan banyak mainannya kepadaku, Ann yang pendiam namun ternyata bisa berteriak juga, Teg yang kesulitan mengeja bacaan, Zaa yang suka usil, Feel yang mudah iri, dan lain-lain.

Meskipun saya tidak mengajar dengan bidang yang sesuai dengan jurusan saya, tapi saya senang dapat belajar hal baru. Saya belajar untuk berkreasi. Dulu ketika saya SD saya tidak ahli menggambar atau membuat prakarya, saya malu ketika harus menyanyi di depan orang, meski saya sebenarnya suka mendengarkan musik. Tapi karena mengajar TK maka saya pun mendapat keterampilan baru untuk berkreasi, dan saya juga dituntut untuk menyanyi lagu anak-anak. Sekarang saya lebih percaya diri ketika harus menyanyi di depan siswa-siswa saya.

Beberapa kreasi saya dari belajar dengan guru-guru Tk (dokumentasi pribadi)
Beberapa kreasi saya dari belajar dengan guru-guru Tk (dokumentasi pribadi)
Waktu kumpulan guru IGTKI saya bertemu dengan guruku TK, Bu Atun, saya tidak menyangka bahwa beliau masih mengingat saya, beliau memeluk dan menciumiku. "Ini dulu siswaku, sekarang jadi temanku." begitu ujarnya. Saya pun terharu. Tentu saya juga bangga jika suatu saat nanti siswa-siswaku akhirnya menjadi temanku.

Maka saya pun kini menyadari bahwa kebahagiaan itu tidak terletak pada materi, jabatan, status, ataupun profesi kita, tetapi kebahagiaan itu datang sendiri. Bagiku kebahagiaan adalah ketika aku bisa memberikan yang terbaik untuk orang lain, ketika aku menjadi bermanfaat bagi orang lain, maka aku bahagia. Selamat hari guru untuk diriku sendiri. Terimakasih telah berjuang mewujudkan cita-citaku sendiri. Begitu pun untuk kamu para pejuang. :)

Foto ketika saya TK. Bu Atun (tengah), saya (depan Bu Atun). (Dokumentasi pribadi)
Foto ketika saya TK. Bu Atun (tengah), saya (depan Bu Atun). (Dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun