Kegiatan PJJ seharusnya mampu membuat anak bersemangat untuk meningkatkan kemampuan membacanya.Â
Ketika saya dulu mengajar di sekolah dasar dengan bidang Pendidikan Agama Islam (PAI), untuk kelas 1 saya tidak meminta mereka mengerjakan soal-soal di Lembar Kerja Siswa (LKS) meskipun saat itu juga sudah PJJ.
Tetapi melalui chat wa saya mengirimkan pesan kepada orangtua agar anak membaca (mengeja) materi dari saya yang telah saya ketik.Â
Anak menyalinnya di buku tulis, lalu membaca atau mengejanya, dan orangtua memvideokan anak saat membaca atau mengeja. Begini materinya:
kisah nabi muhammad
na-bi mu-ham-mad a-da-lah na-bi u-mat is-lam.
ia la-hir di mek-kah.
a-yah-nya ber-na-ma ab-dul-lah.
i-bu-nya ber-na-ma a-mi-nah.
Maka apapun kondisinya, sebaiknya guru siap untuk berusaha memberikan pelajaran yang efektif kepada peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuan siswa masing-masing.
Sumber rujukan:
- John W. Santrock, Life-Span Development: Perkembangan Masa-Hidup Edisi Ketigabelas jilid 1, hlm. 28.
- Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang edisi keenam, hlm. 4.
- Iskandar Sukini, Bahasa Indonesia untuk kelas 1 sd/mi, hlm. 93.
- Tim Amanah Guru, Lancar Membaca Tanpa Mengeja Jilid 1-6 penerbit CV Pustaka Agung Harapan.