Ikatan keluarga yang demikian kuat menyebabkan adanya hubungan saling menguntungkan, dimana orang yang dianggap masih keluarga dipanggil untuk membantu ketika musim panen.
Meskipun kadang tidak diberi upah, namun mereka sukarela membantu. Bahkan ketika musim panen nenek saya biasanya akan menghitung kerabat yang dianggap dekat untuk diberi bagian panennya.
Inilah fenomena turun temurun di desa saya yang menurut saya semakin luntur pemahaman tentang hal ini. Karena sepengamatan saya, generasi selanjutnya semakin tidak peduli dan tidak tahu tentang sistem pertalian keluarga, tentang cara bertata krama dengan orang lain, dan tentang hubungan saling membantu antar kerabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!