Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

S2 Jualan Tahu Viral, Masalahnya di Mana?

28 Januari 2020   23:27 Diperbarui: 28 Januari 2020   23:27 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kak Indra Sugiarto, seorang penulis buku "Teman Berjuang", dan "Tumbuh dari Luka" mengatakan,

Akan ada seseorang yang mentertawakanmu. Akan ada seseorang yang merendahkanmu. Akan ada seseorang yang membuatmu merasa tidak berharga. So, what? Kamu tidak bisa mengontrol mereka, satu-satunya orang yang bisa kamu kontrol adalah diri kamu sendiri. Satu-satunya cara untuk kamu bisa survive, untuk bodo amat, untuk jalan terus adalah dengan mengontrol perasaan kamu sendiri. Kamu berhak menutup telinga untuk ucapan sampah orang yang tak punya peran dalam hidupmu.

So, mengapa kita sibuk mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya tidak menjadi masalah? Mengapa kita sibuk mempermasalahkan orang-orang yang sedang meniti karirnya? mengapa kita sibuk mempermasalahkan mereka yang bekerja tidak sesuai dengan bidang kuliahnya? mengapa kita sibuk mengatakan hal-hal negatif kepada mereka?

Coach Yudi Candra, CEO PT Duta Sukses Dunia, pun mengatakan, 

orang yang sukses bukan mereka yang sibuk ikut campur urusan orang lain, tapi mereka yang menekuni apa yang mereka kerjakan dan tidak menyerah. 

Jadi, jangan mempermalukan diri kita sendiri dengan perilaku buruk kita, seperti sibuk mengomentari urusan orang lain. Semua orang pasti ingin sukses, maka mari kita meraih sukses dengan mengawali untuk tidak ikut campur urusan orang lain. 

Karena pada akhirnya jika kita sibuk mengomentari orang lain, kita akan tertinggal dari mereka yang sibuk merealisasikan mimpi-mimpinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun