Ini artinya generasi Z lebih memahami suatu pelajaran melalui penglihatannya, bukan pendengarannya. Maka jika seorang guru menggunakan metode ceramah setiap hari di kelas, tidak akan efektif, karena siswa akan bosan dan mengantuk, bahkan tidur. Proses transfer ilmu pengetahuan akan gagal.
Hal ini pernah saya rasakan ketika saya duduk di SD hingga SMA. Mata pelajaran IPA terutama biologi bukanlah pelajaran yang saya sukai, karena guru suka sekali berceramah, lalu kita diminta mendengarkan. Apabila akan ulangan, kita harus menghafal berlembar-lembar materi.Â
Tentu sangat membosankan bagi saya yang tidak menyukai pelajaran menghafal. Meski saya rangkum pun, tetap saya tidak paham. Karena belajar bukanlah menghafal, bukan juga mencatat. Belajar adalah proses merubah siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Materi biologi diantaranya membahas tentang reproduksi, saluran pencernaan, kerangka manusia, dan lain-lain. Materi Biologi cenderung abstrak, dimana siswa sulit untuk membayangkannya.
Sekolah memang menyediakan laboratorium sebagai sarana pendukung, tetapi bagi saya pribadi itu tidak membantu banyak, karena gambar dan patung yang disediakan tidak bisa dibawa pulang untuk dipelajari di rumah. Sedangkan siswa akan mudah memahami jika ia melihat secara langsung dan jika lupa bisa diulang lagi di rumah.
Oleh sebab itu, maka metode ceramah bukanlah metode yang tepat untuk mempelajari materi yang cenderung butuh pemahaman mendalam. Perlu adanya inovasi pembelajaran, salah satunya melalui video pembelajaran.Â
Video pembelajaran adalah media yang mencakup visual dan audio, dan menampilkan konteks untuk pembelajaran.Â
Dalam menggunakan video pembelajaran antara anak SD, SMP, dan SMA tentu berbeda, harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
Ketika seorang guru sudah menggunakan video pembelajaran, bukan berarti ia tak melakukan kegiatan apa-apa.Â
Guru tetap harus membantu siswa memahami video tersebut dengan memberi penjelasan-penjelasan yang dirasa perlu disampaikan. Agar tidak membosankan, guru juga bisa mengkolaborasikan dengan metode diskusi.