Ia pun memberi contoh ketika saya meminum obat pukul 6.00 maka saya boleh meminumnya lagi pukul 14.00, lalu pukul 22.00. Tentu saja saya senang sekali karena apoteker itu memberi penjelasan yang berbeda dari apoteker-apoteker yang lain.Â
Mungkin ini yang dinamakan minum obat tepat waktu, karena ketika apoteker hanya mengatakan minum obat pagi, siang, malam, saya pun tidak peduli jam berapa saya tadi minum, yang penting saya minum 3 kali sehari. Tentu itu berarti saya tidak tepat waktu karena tidak jelas waktunya.
10) Jangan lupa berikan kepuasan pengunjung
Kotak kepuasan pelanggan ini lagi-lagi saya ketahui dari Puskesmas Kartasura. Setelah saya mendapatkan obat dari bagian Farmasi, apoteker memberikan saya kertas kecil untuk dimasukkan ke dalam kotak sangat puas, puas, atau kurang puas.Â
Dan jika ada kritik & saran mereka menyarankan agar menuliskannya di kertas dan memasukkannya ke dalam kotak kritik & saran. Tentu saja ini demi perbaikan puskesmas tersebut. Dan sebaiknya juga dilakukan oleh seluruh rumah sakit agar bisa memperbaiki pelayanan dan fasilitas untuk para pengunjung.
Demikian sepuluh poin yang dapat saya jabarkan demi perbaikan dan peningkatan pelayanan dan fasilitas rumah sakit di Indonesia. Mari kita sama-sama mewujudkan rumah sakit yang ideal. Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI