Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Wujudkan Wonderful Family

11 Desember 2019   23:30 Diperbarui: 11 Desember 2019   23:35 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bsnhappyrewards.com.my

Sebaliknya, jika seorang suami pulang kerja tapi meja makan kosong, padahal istri di rumah. Lalu suami marah-marah "kamu ngapain saja di rumah sejak tadi? kenapa sampai tidak ada makanan?" maka istri, sadarilah bahasa cinta suami tersebut adalah pelayanan yang baik.

Setiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda, maka agar terwujud rumah tangga yang ideal, pahami bahasa cinta pasangan masing-masing. Untuk mendapatkan bahasa cinta yang tepat maka fokuslah melihat sisi kebaikan pasangan dan toleranlah terhadap kelemehannya. Jangan kita mengungkit-ngungkit kelemahan pasangan karena itu hanya akan menghilangkan bahasa cinta itu sendiri.

Pada dasarnya semua manusia punya hasrat untuk mencintai dan dicintai. Maka kita harus waspada apabila suami sudah tidak nyaman dengan istrinya, atau sebaliknya. Mereka lebih nyaman bila sendirian. Maka ini menandakan sudah tidak ada cinta dalam rumah tangga itu. Seseorang bisa depresi karena tidak dicintai pasangannya. Jika bahasa cinta pasangan tidak terpenuhi, maka bersiap-siaplah, hati pasangan bisa diisi oleh orang lain.

***

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
7 Ciri keluarga Sukses

Keluarga yang ideal adalah keluarga yang sukses. Menurut Coach Fitra ada tujuh ciri keluarga sukses.

1) sakinah, mawaddah, warahmah. Sakinah berarti keluarga yang penuh dengan ketenangan hati. Mawaddah yaitu penuh dengan kasih sayang. Dan warahmah berarti penuh dengan cinta.

2) Memiliki kemandirian ekonomi. Keluarga yang telah mandiri secara ekonomi maka ia tidak akan bergantung pada orang lain, dan tidak akan mudah terlilit pada hutang. Karena kebergantungan kepada orang lain dan terlilit hutang inilah yang kerap kali menyebabkan rumah tangga tidak bahagia. Seperti contoh yang saya kemukakan diawal.

3) Berkontribusi pada peradaban/ ummat. Maksudnya adalah keluarga dapat mambantu menguatkan peran kita dalam kehidupan sosial, atau minimal dapat berkontribusi dalam keluarga besar kita. Berkontribusi pada peradaban seperti dapat membangun pondok pesantren, masjid, atau lainnya.

4) Tercapai cita-citanya. Setiap keluarga pasti memiliki harapan-harapan atau cita-cita. Seperti misal ingin menyekolahkan anaknya di sekolah kedokteran. Maka jika cita-cita ini terwujud maka keluarga tersebut akan bahagia.

5) Keluarga yang sehat jasmani dan rohani. Sehat jasmani berarti secara fisik sehat, rajin berolahraga, contoh kecil jogging setiap pagi misalnya. Dengan sehat secara jasmani maka tidak akan keluar masuk rumah sakit. Sedangkan sehat rohani berarti sehat secara spiritual, seperti jika muslim maka semua anggota keluarga rajin sholat, membaca al Qur'an, ada kegiatan diskusi agama setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun